Pekerja Formal di Lampung Barat Tercatat hanya 11,38 Persen

Ia menambahkan, kaum laki-laki lebih mendominasi ketimbang kaum perempuan pada sektor pekerja informasi di Lampung Barat

“Disini kaum laki-laki lebih banyak terlibat dengan persentase laki-laki 89,09 persen dan perempuan 87,98 persen,” ungkapnya.

“Karena di sektor informal, kaum perempuan lebih sebagai pekerja keluarga atau pekerja tidak dibayar dengan jam kerja yang juga lebih sedikit,” lanjutnya.

Sejalan dengan peningkatan ekonomi di Lampung Barat, Arsyad berharap adanya penambahan pekerja formal di kabupaten setempat.

Sehingga nantinya semakin banyak jumlah pekerja yang mendapat kepastian pendapatan lebih baik dengan jaminan perlindungan sosial.

“Peningkatan itu tentu sangat tergantung pada bagaimana penyerapan tenaga kerja di lembaga-lembaga atau institusi yang memang bersifat formal,” imbuhnya.

“Jadi mereka yang semula bekerja di sektor non-formal itu seperti apa kebijakannya agar mereka dapat terserap di pekerjaan formal,” tambahnya.

Menurutnya, sektor formal bisa mensyaratkan hadirnya pusat-pusat industri baru yang akan menyerap banyak tenaga kerja.

Sebab sektor industri di Lampung Barat sendiri sejauh ini baru mampu menjadi penyedia sekitar 4,02 persen tenaga kerja.

“Tentunya ini sangat mungkin untuk digenjot mengingat Kabupaten Lampung Barat kaya akan bahan baku industri manufaktur berupa komoditi kopi,” ucapnya.

“Kenapa tidak? semakin sedikit kopi yang kita ekspor keluar daerah dan kita olah sendiri tentunya menjadi nilai tambah,” sambungnya.

Sehingga, tambahnya, hal tersebut bisa memastikan bahwa penyerapan pekerja formal kita itu bisa semakin efektif nantinya.

“Itu harapan kita semua, semoga akan lebih banyak lagi pekerja formal di Kabupaten Lampung Barat ke depannya,” pungkasnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Bobby Zoel Saputra)