Pilkada Lampung Barat

Satgas Konflik Gajah: Coklit Pilkada di Suoh dan BNS Lampung Barat Bisa Dilanjutkan

Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan BNS Lampung Barat, Sugeng Hari Kinaryo Adi mengatakan, saat ini kawanan gajah sudah menjauh dari permukiman.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
istimewa
Pembina Satgas Konflik Gajah, Sugeng Hari Kinaryo Adi saat berkoordinasi soal konflik gajah dengan Panwascam, PPK, PKD dan PPS. 

“Iya memang benar, barusan saya juga hubungi Ketua PPS Sidorejo, memang kemarin sedikit terjadi kendala kaitan dengan coklit,” bebernya.

“Dimana ada keterlambatan untuk pencoklitan di Pekon Sidorejo karena konflik gajah, benar adanya yang disampaikan oleh KPU,” tambahnya.

Menurutnya, seluruh wilayah di Pekon Sidorejo sempat didekati bahkan ada yang dimasuki oleh kawanan gajah liar. 

“Memang di Pekon Sidorejo ini hampir semua rata disambangi kawanan gajah dan mengakibatkan coklit terhambat,” jelasnya.

Kendati begitu, ia memastikan proses coklit akan kembali berlangsung sebab kawanan gajah mulai menjauh dari wilayah tersebut.

“Saya mendapat laporan, gajah sudah bergeser dan petugas sudah mulai melakukan pencoklitan kembali, semoga bisa segera selesai,” tuturnya.

“Kami pastikan proses coklit data pemilih ini berjalan lancar untuk keberlangsungan Pilkada yang sukses dan lancar,” pungkasnya.

Diketahui, Kasubbag Perencanaan Data dan Informasi KPU Lampung Barat Okto Priadi mengatakan, konflik gajah mengakibatkan proses coklit terkendala hingga tiga hari ke depan.

“Petugas Pantarlih Pilkada di beberapa TPS yang ada di Suoh dan BNS sedikit mengalami kendala soal konflik gajah. Kemungkinan terkendala 2-3 hari ke depan,” ujarnya.

“Ada beberapa petugas coklit yang ikut serta menghalangi kawanan gajah dan ada beberapa warga juga yang ikut menghalau gajah,” terusnya.

Ia menyebut, salah satu petugas yang terkendala berada di TPS 06 Talang Jeporo dan Pemangku Marga Jaya, Pekon Bandar Agung, Kecamatan BNS.

Diketahui, mata pilih di pemangku tersebut ada sebanyak 382 data pemilih yang akan dicoklit, dari data tersebut baru 200 warga yang tercoklit.

“Warga saat ini fokus untuk menghalau agar kawanan gajah tersebut tidak masuk ke dalam kawasan penduduk,” jelasnya.

“Terkati kendala soal konflik gajah itu juga telah disampaikan oleh petugas Pantarlih kepada Ketua PPS Bandar Agung,” tambahnya.

Selain di Kecamatan BNS, lanjut Okto, kawanan gajah juga terpantau mendekati Pekon Sidorejo di Kecamatan Suoh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved