Berita Terkini Nasional
Kisah Keluarga Penambang Emas Korban Longsor di Gorontalo, Iten Kehilangan Tiga Kerabatnya
Iten Bakari termasuk satu dari ratusan penambang yang selamat saat bencana longsor terjadi di tambang emas tradisional di Sumawa Timur, Gorontalo.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Iten Bakari termasuk satu dari ratusan penambang yang selamat saat bencana longsor terjadi di tambang emas tradisional yang berada di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Longsor pada Minggu (7/7/2024) lalu itu, telah menelan puluhan korban jiwa serta puluhan orang lainnya masih dalam pencarian.
Iten pun menceritakan detik-detik terjadinya longsor. Menurutnya, saat terjadi longsor itu, Iten masih berada di titik bor (tibor) 15.
"Lokasinya agak jauh dari tibor satu," kata Iten kepada TribunGorontalo.com, Kamis (11/7/2024).
Lalu pada Minggu pagi, ia menyaksikan rombongan penambangan dari tibor di atasnya turun berbondong-bodong.
Menurut penuturan para penambang itu, telah terjadi longsor di tibor satu.
Mendengar hal itu, ia bersama istrinya bergegas menuju tibor satu karena ada tiga saudaranya yang ada di sana.
Iten pun terus berusaha mencari ketiga saudaranya itu. Namun usahanya tak membuahkan hasil.
"Saya justru membantu mengantar ke bawah salah satu jenazah yang ditemukan," ujarnya.
Bahkan hingga hari kedua, pada Senin (12/7/2024), ia beserta istrinya masih berupaya mencari tiga kerabatnya.
Tapi lagi-lagi hasilnya tetap sama.
Karena belum juga membuahkan hasil, Iten bersama istri serta keempat anaknya keluar dari Tibor 15.
Dan sampai kini, ketiga kerabat Iten masih belum ditemukan.
Sementara itu, keluarga korban lainnya yakni Lukman Lahay tidak henti-hentinya mengunjungi posko pencari korban longsor.
Ia masih menyematkan harapan adik iparnya, Sahril Lahay (22) bisa selamat.
Menurutnya, Sahril baru pertama kali bekerja sebagai penambang.
Adik ipar Lukman itu baru beberapa tahun lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).
Lukman terakhir berkomunikasi dengan Sahril pada Senin (1/7) lalu, sebelum keberangkatannya ke lokasi tambang.
"Dia (Sahril) berpamitan dengan kami, singgah di rumah yang di Pasar Minggu (Suwawa)," kata Lukman, Rabu (10/7/2024).
Sahril sendiri tinggal di Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.
Ia pun tidak pernah menyerah mencari kabar longsor di tambang tersebut.
"Saya perhatikan sosial media orang-orang. Siapa tahu ada kabar dari sana, termasuk penambang yang belum mau turun," ucapnya.
Lukman mengaku terpengaruh kabar di sosial media Facebook yang mengungkapkan ada korban tidak mau pulang.
Namun melihat kabar jumlah korban selamat lebih banyak daripada meninggal dunia, hal itu membuat harapannya tak pupus.
"Tolong didoakan untuk keselamatannya dan segera ditemukan dalam keadaan sehat ya," tandasnya.
Suwawa Timur merupakan kawasan hutan yang dikenal sejak dulu sebagai daerah penghasil emas.
Akibat tanah longsor di area pertambangan emas tradisional itu, puluhan orang meninggal dunia.
Hingga Kamis (11/7/2024), pukul 18.00 Wita, jumlah yang meninggal dunia ada 23 orang.
Lalu yang selamat 90 orang dan dalam pencarian 31 orang.
Sehingga jumlah total korban ada 144 orang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Provinsi Gorontalo, Heriyanto mengatakan, tim SAR gabungan terus berusaha mengevakuasi korban.
Medan yang sulit membuat proses pertolongan tidak segera langsung membuahkan hasil.
"Korban yang kami cari ada kemungkinan selamat, namun juga mungkin meninggal dunia," kata Heriyanto.
Ia menyebut lokasi bencana terjadi di titik bor 1, 2, 3, 18, dan 19, yang merupakan bekas survei eksplorasi perusahaan.
Lokasi ini yang jadi tempat pencarian tim SAR gabungan.
Heriyanto menyebut, penyebab longsor adalah akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.
"Polda juga sudah meminta bantuan alat berat ke PT Gorontalo Minerals untuk membantu pencarian ini," ujar Heriyanto.
Ia mengaku alat berat bantuan ini sedang ke lokasi bencana.
Namun karena kondisi medan yang sulit dan hujan terus berlangsung, alat-alat berat itu belum tiba di lokasi bencana. (tribunnetwork)
Warga Minta Massa Tak Bakar Mobil Porsche 1600 Super Milik Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Massa Bakar Gedung Negara Grahadi Surabaya, Ruang Kerja Wagub Ikut Terbakar |
![]() |
---|
Tetangga Mohon Massa Tak Bakar Rumah Mewah Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Rumah Ahmad Sahroni Dijarah, Massa Ambil Tas Branded hingga Jam Richard Mille Rp 11,7 Miliar |
![]() |
---|
Massa Sempat Ingin Bakar Mobil Porsche 1600 Super Milik Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.