Berita Terkini Nasional

Kuasa Hukum Terpidana Kasus Vina Berlinang Air Mata Usai Lihat Kondisi Sudirman

Kuasa hukum Sudirman, satu di antara terpidana kasus kematian Vina Cirebon, Titin, berlinang air mata manakala menceritakan kondisi kliennya.

Kolase TribunNewsBogor.com
Kuasa hukum Sudirman, satu di antara terpidana kasus kematian Vina Cirebon dan Eky, Titin Prialianti, berlinang air mata manakala menceritakan kondisi kliennya. Titin Prialianti menceritakan kondisi Sudirman seusai menjenguknya di Lapas Banceuy pada Kamis (22/8/2024), bersama keluarga sang klien. 

Tribunlampung.co.id, Cirebon - Kuasa hukum Sudirman, satu di antara terpidana kasus kematian Vina Cirebon dan Eky, Titin Prialianti, berlinang air mata manakala menceritakan kondisi kliennya.

Titin Prialianti menceritakan kondisi Sudirman seusai menjenguknya di Lapas Banceuy pada Kamis (22/8/2024), bersama keluarga sang klien.

Kasus kematian Vina Cirebon dan Eky hingga kini memang masih menjadi perdebatan antara pembunuhan atau kecelakaan, meski sudah ada putusan pengadilan.

Diketahui, Vina adalah gadis 16 tahun asal Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat, yang tewas bersama kekasihnya, Eky, di Jalan Raya Talu, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu 27 Agustus 2016. Keduanya disebut menjadi korban penganiayaan geng motor.

Kepada Titin dan keluarganya, Sudirman mengeluhkan sakit di bagian punggungnya.

Menurut pengakuan Sudirman, punggungnya itu sakit karena pernah ditembak menggunakan peluru karet.

Hal itu bahkan membuat Sudirman tak pernah bisa tidur dengan nyenyak.

Bahkan Sudirman juga tidak bisa duduk terlalu lama. 

"Kalau lihat muka Sudirman ngenes," kata Titin saat live di TikTok, Jumat (23/8/2024).

Bahkan Sudirman perawakannya paling miris dari 6 terpidana lainnya.

"Kalau yang lain itu kan badannya pada jadi ya, gede-gede, kalau Sudirman kecil, dari dulu gitu-gitu aja, gak gemuk-gemuk," ungkap Titin.

 Tak hanya itu saja, setiap kali dikunjungi keluarganya, Sudirman selalu dalam kondisi sariawan.

"Kayaknya kurang vitamin c dia itu," ungkap Titin lagi.

Kepada keluarganya, Sudirman mengeluh sakit di punggungnya.

"Sudirman gak bisa duduk lama, belakangnya sakit bekas ditembak peluru karet pas di Polres Cirebon," ungkap Titin.

Luka itu diketahui saat keluarganya melihat kondisi punggung Sudirman.

"Kemaren keluarganya tengokin belakangnya. Ditanya 'kenapa ini ada bekas cekungan', katanya ditembak peluru karet waktu di Polres Cirebon," ungkap Titin.

Saat bertemu keluarganya, Sudirman juga menangis.

Sudirman bahkan makan dengan lahap masakan yang dibawa oleh ibunya.

"Dia makan ayam masak kecap sambil senyum 'mi kangen masakan mimi'," ungkap Titin.

"Mereka nangis berempat pelukan. Pas muncul di pintu, kakaknya langsung bangun nangis, ibunya bangun nangis, berempat pelukan nangisnya sampai kenceng," kata Titin lagi.

Titin berharap Sudirman bisa dipindahkan ke Lapas Cirebon agar keluarganya bisa sering menjenguk Sudirman.

Titin juga memperlihatkan fotonya bersama Sudirman.

Terlihat Sudirman memakai baju biru dan rambutnya pendek.

Sudirman sudah tidak memakai sweater seperti saat dijenguk ibunya di Polda Jabar.

Sudirman terlihat sedang lahap memakan masakan ibunya.

Singgung Kelalaian Penyidik

Mantan Kabareskrim, Komjen (Purn) Susno Duadji, menyinggung kelalaian penyidik dalam kasus kematian Vina Cirebon dan Eky, yang terjadi pada 8 tahun silam.

Hal tersebut lantaran kini setelah 8 tahun banyak saksi baru bermunculan memberi kesaksian untuk kasus kematian Vina Cirebon dan Eky.

Kasus kematian Vina Cirebon dan Eky hingga kini memang masih menjadi perdebatan antara pembunuhan atau kecelakaan, meski sudah ada putusan pengadilan.

Diketahui, Vina adalah gadis 16 tahun asal Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat, yang tewas bersama kekasihnya, Eky, di Jalan Raya Talu, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu 27 Agustus 2016. Keduanya disebut menjadi korban penganiayaan geng motor.

Respons kuasa hukum Iptu Rudiana soal kemunculan saksi baru dalam Kasus Vina Cirebon turut mengundang perhatian mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji.

Bahkan Susno Duadji memberikan sindiran menohok kepada kuasa hukum Iptu Rudiana bernama Pitra Romadoni tersebut.

Kubu Iptu Rudiana masih meyakini bahwa Vina dan Eky tewas karena dibunuh para terpidana.

Bahkan mereka meragukan para saksi baru yang muncul belakangan ini.

Menanggapi itu, Susno Duaji pun memberikan sindiran keras.

Menurut Mantan Kapolda Jabar ini, fenomena saksi yang bermunculan memperlihatkan fakta bahwa aparat kurang teliti mencari saksi di tahun 2016.

"Kecuali sengaja menyisihkan mereka, tidak dipakai sebagai saksi karena ada tujuan tertentu. Tapi semoga karena abai saja aparat itu, kurang teliti," jelas Susno dikutip dari Youtube Susno Duadji Channel, Senin.

Susno juga mengatakan kalau para saksi yang bermunculan ini tidak pernah diperiksa selama 8 tahun.

Kini setelah kasus Vina Cirebon viral, para saksi itu pun bermunculan untuk memberikan keterangan.

Namun ia menyindir pihak yang tidak terima dengan munculnya para saksi baru ini.

Bahkan ada yang mempertanyakan para saksi ini ke mana saja selama 8 tahun.

"Ini pertanyaan gob**k," kata Susno Duadji.

Sebab menurutnya, itu bukan kesalahan saksi, melainkan kelalaian penyidik.

"Saksi itu kan tidak mungkin muncul sendiri minta diperiksa, tapi sekarang muncul sekarang sukarela. Kalau dulu aparat yang harus cari mereka," tegasnya.

Susno pun heran kenapa para saksi yang muncul saat ini dulu tidak diperiksa oleh penyidik.

Padahal jika diperiksa, maka akan membuat kasus ini tidak berlarut-larut.

"Gak tahu saya kenapa gak diperiksa, kalau diperiksa tamatlah riwayatnya ini," pungkasnya.

Banyak Saksi Janggal

Kuasa Hukum Iptu Rudiana, Pitra Romadoni bahkan menilai ada yang janggal dengan para saksi baru tersebut.

Pitra mempertanyakan kehadiran para saksi baru itu selama 8 tahun dan baru muncul.

"Sudah 8 tahun yang lalu baru sekarang dia ngomong, kenapa dia gak ngomong ke polisi kalau dia benar keterangannya," kata Pitra Romadoni dikutip dari Cumicumi.com, Senin (19/8/2024).

Bahkan Pitra mempertanyakan kesaksian dari M Ismail yang mengaku melihat Vina dan Eky kecelakaan.

"Ada saksi yang bilang lihat standing, kok orang tua ngerti?" ujar Pitra.

Soal penyebutan dugaan yang disampaikan oleh ismail juga turut disorot oleh Pitra.

Dirinya curiga kalau saksi Ismail itu ada yang mengarahkan agar menggunakan asas praduga tak bersalah.

"Kalau yakin langsung aja bilang Vina dan Eky, kalau bilang diduga kan berarti dia masih ragu. To the point aja, kalau emang dia salah kita pidanakan," tegas Pitra.

( Tribunlampung.co.id / TribunnewsBogor.com )

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved