Machica Mochtar Murka Tahu Anaknya Dikasari Oknum Aparat saat Ikut Demo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta – Machica Mochtar akhirnya menjemput putranya, Iqbal Ramadhan di Polda Metro Jaya usai tak pulang usai demo Revisi UUD Pemilu di depan Gedung DPR RI.

Machica Mochtar meluapkan kemarahannya atas perlakuan kasar oknum aparat terhadap putranya.

Selain putranya, ia juga marah melihat para pendemo lainnya ikut dikasari oleh oknum aparat.

"Saya tidak terima sebagai orang tua. Jangan karena Anda semua berkuasa, memperlakukan anak saya semena-mena, memperlakukan anak generasi muda, anak masa depannya bangsa ini.

Masa depan republik ini yang turun itu anak mahasiswa, bukan anak liar. Anak-anak yang punya otak, anak-anak yang punya pendidikan. Yang tahu masa depannya harus bagaimana," kata Machica Mochtar di Polda Metro Jaya, Jumat (23/8/2024) malam.

Ia nampak tak bisa menahan rasa marahnya saat tahu kondisi sang anak saat demo berlangsung.

"Kalian justru yang harus... bukan anak ini malah ditendang, mau dibunuh. Seperti itu, tolonglah nanti aparat ini sadar.

Jangan hanya karena kekuasaan kalian semena-mena menghajar anak orang. Ini anak saya, itu saya besarkan dengan keringat saya. Berdarah-berdarah saya membesarkan anak saya," ujarnya emosi.

Iqbal menyebut ia dan pendemo yang lain seperti tak memiliki hak asasi manusia, karena mendapat perlakuan kasar dari oknum aparat.

Perlakuan yang didapat yakni seperti diminta membuka celana, ditendang memakai Sepatu, telinga dipukul, hingga rambut dijambak.

Bahkan anak Machica Mochtar ini wajahnya sampai dipukul menggunakan Sepatu pantofel oknum aparat.

"Posisi saya diintimidasi, saya disuruh duduk, seakan-akan saya tidak mempunyai hak asasi manusia. Saya disuruh buka celana, tiba-tiba rambut saya dijambak, kuping saya dipukul.

Terus saya bilang, 'Jangan pakai kekerasan dong Pak!' Tidak lama berselang sepatunya pantofel menghantam muka saya. Jadi tidak begitu jelas ya," kata Iqbal.

Hal ini menyebabkan hidung Iqbal mengeluarkan darah.

Anak Sempat Tak Ada Kabar Usai Demo