Pilkada Jateng
Perang Bintang di Pilkada Jateng 2024, Purnawirawan Bintang 4 TNI vs Bintang 3 Polisi
Perang bintang akan terjadi di perhelatan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ( Pilkada ) Jawa Tengah ( Jateng ) 2024.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Perang bintang akan terjadi di perhelatan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ( Pilkada ) Jawa Tengah ( Jateng ) 2024.
DPP PDI Perjuangan (PDIP) secara resmi memberikan dukungan kepada mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi alias Hendi sebagai bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) 2024.
Sementara sebelumnya, Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah menunjuk Ahmad Luthfi, yang merupakan purnawirawan bintang 3 polisi, sebagai bacagub dan Taj Yasin sebagai bacawagub Jateng.
Pengumuman mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi dilakukan langsung Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (26/8/2024).
"Dari provinsi Jawa Tengah Jenderal TNI Purnawirawan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi," kata Hasto.
Merespons dukungan tersebut, Andika dan Hendi tampak berdiri dan memberikan salam hormat.
Acara pemberian surat rekomendasi ini dihadiri langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hadir juga putera Megawati sekaligus Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Selain itu, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, Komarudin Watubun, Ronny Talapessy, Ribka Tjiptaning, Said Abdullah, dan sejumlah petinggi PDIP lainnya.
Dengan diusungnya Andika Perkasa maka pilkada Jawa Tengah 2024 bakal menarik.
Sebab, sebelumnya Koalisi Indonesia Maju (KIM) menunjuk Ahmad Luthfi sebagai bacagub dan Taj Yasin sebagai bacawagub Jateng.
Pilkada Jateng akan diwarnai 'perang bintang' antara Komjen Pol Ahmad Luthfi dengan Jenderal TNI Andika Perkasa. Bintang tiga polisi versus bintang empat TNI.
Andika Perkasa bersama Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendar Prihadi atau Hendi mengaku siap bertarung di pilkada Jateng.
"Iya lah. Harus siap (tempur)," tegas Andika.
Ketika ditanya lebih jauh tentang pertempuran macam apa yang akan dihadapinya di Jawa Tengah, Andika tidak memaknai apa yang akan dihadapinya seperti pertempuran asimetris (tak teratur) atau simetris (konvensional) sebagaimana yang dipahami oleh militer.
Ia justru meyakini baik dari penyelenggara hingga unsur keamanan akan bertindak netral dalam Pilkada 2024 di Jawa Tengah.
"Oh nggak, kita nggak berpikir begitu. Karena kita berpikir positif."
"Saya yakin semua yang memiliki tanggung jawab mulai dari penyelenggara, keamanan semuanya pasti akan bertindak netral," kata Andika.
"Kalau saya percaya kepada mereka yang bertugas di Jawa Tengah akan melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya."
"Jadi saya berpikir positif, nggak ingin berpikir yang nggak-nggak dulu deh," sambung dia.
Andika mengaku tak menyangka akan ditugaskan sebagai bakal calon gubernur Jawa Tengah dan berpasangan dengan Hendi.
Selain itu, ia juga mengaku tidak memgetahui proses di DPP PDI Perjuangan terkait penunjukkannya.
Ia bahkan mengaku baru dapat kabar akan diusung sebagai bakal calon gubernur Jawa Tengah dalam hitungan jam.
"Itu pun (informasinya) nggak jelas. Jadi saya terus terang baru akan mempelejari bersama Mas Hendi, apa yang harus kita lakukan, prioritas, visi misi, dan program," kata dia.
Untuk itu, ia membuka kemungkinan bertemu dengan setidaknya 3 mantan gubernur Jawa Tengah.
Dua nama di antara yang ia sebut, diketahui merupakan purnawirawan TNI yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Ketiga nama yang ia sebut adalah Ganjar Pranowo (2013 - 2023), Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo (2008 - 2013), dan Mayjen TNI (Purn) Mardiyanto (1998 - 2007).
"Pasti-pasti (akan berkomunikasi dengan Ganjar). Beliau (Ganjar) kan sebagai gubernur-gubernur dua periode," kata Andika.
"Dan saya juga akan berusaha untuk menghadap ke Bibit Waluyo, ke Pak Mardiyanto, kalau masih ada waktu."
"Sehingga kita bisa mendapatkan masukan-masukan apa yang perlu dilakukan, apa yang harus dihindari dan seterusnya," sambung dia.
Terkait dengan rival potensialnya sebagai bakal calon gubernur Jawa Tengah, sekaligus mantan Kapolda Jawa Tengah Komjen Pol Ahmad Luthfi, Andika mengaku tidak mendapat tekanan.
Ia mengaku sudah kenal sejak lama dengan Luthfi.
Menurutnya, Luthfi ataupun bakal calon kepala daerah lain yang didukung oleh partai lain adalah tokoh yang juga dipercaya seperti dirinya untuk bertarung dalam Pilkada Serentak 2024 di Jawa Tengah.
"Dan menurut saya ini juga akan memperkaya program-program, visi misi, yang bisa dilihat masyarakat Jawa Tengah."
"Menurut saya akan lebih baik, sehingga masyarakat Jawa Tengah punya pilihan lebih banyak," kata dia.
Andika mengaku optimistis menang di Pilkada Jawa Tengah.
Ia juga menegaskan akan berpehang teguh pada semua aturan perundangan yang dibuat terkait Pilkada Serentak 2024.
"Kalau daftar (ke KPUD) kita rencananya besok. Jamnya masih belum kita tentukan," kata dia.
Megawati minta ASN-TNI-Polri tidak terlibat politik praktis
Sementara itu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri meminta aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri tidak berpolitik praktis pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Jadi ASN, TNI, Kepolisian Republik Indonesia, berhenti (politik praktis). Enggak usah, enggak ada gunanya."
"Untuk apa sih? Kepengen naik jabatan? Jabatan juga suatu saat pensiun. Tulis ini," tegas Megawati.
Selain itu, Megawati juga meminta kepada para pejabat tinggi di pemerintahan untuk berhenti berpikir melakukan tindakan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) pada Pilkada 2024.
Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar masyarakat bisa leluasa memilih calon pemimpinnnya.
"Makanya, saya minta banget bagi para petinggi pemerintahan, sudah berhenti dulu dah mikirin hanya TSM dan sebagainya, berikanlah rakyat kebahagian untuk bisa memilih pemimpinnya sendiri," tegas dia.
Megawati mengingatkan bahwa pemerintahan saat ini bersifat desentralistik, jauh berbeda pada era Orde Baru yang menganut sistem pemerintahan bersifat sentralistik.
Menurutnya, pelaksanaan pemerintahan saat ini juga menjadi cerminan dari wajah demokrasi Indonesia.
Oleh karena itu, Megawati meminta supaya ASN, TNI, dan Polri bisa menjaga netralitas dan integritasnya dalam menghadapi Pilkada 2024.
"Jadi ya gini lho, sudahlah berhentilah, kamu. Ini Ibu Megawati Soekarnoputri mengatakan kepada bagian dari Pemerintahan Republik Indonesia, kalian adalah bangsa Indonesia," ujar Megawati.
"Oleh sebab itu, jangan yang namanya buat bangsa Indonesia untuk (bikin) kamu tidak berperikemanusiaan," tambah dia.
( Tribunlampung.co.id / Tribunnews.com )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.