Berita Terkini Artis

Ayu Ting Ting Menguatkan Keluarganya yang Hancur Sepeninggalan Keponakan

Meninggalnya sang keponakan ternyata membuat hati keluarga Ayu Ting Ting hancur.

Grid.id
Ayu Ting Ting berusaha menguatkan keluarganya yang hancur sepeninggalan keponakan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Penyanyi dangdut Ayu Ting Ting berusaha menguatkan keluarganya sepeninggalan keponakan.

Meninggalnya sang keponakan ternyata membuat hati keluarga Ayu Ting Ting hancur.

Meski merasakan duka yang sama, Ayu Ting Ting merasa harus kuat.

Karena mesti ada dari keluarga Ayu Ting Ting yang kuat untuk menguatkan anggota keluarga lain. 

Sebagai anak tertua, Ayu Ting Ting pasang badan untuk menguatkan adiknya, Assyifa Nuraini yang baru kehilangan putranya.

Termasuk menguatkan kedua orang tuanya, karena masih sedih atas kepergian Rayaz Zoltan Fachrizal.

Ia selalu ikut ziarah ke makam Zoltan untuk menguatkan keluarga besar yang masih berduka. 

"Nguatin banget, apalagi kalau ayah, ibu, Syifa," ucap Ayu Ting Ting di TPU Lemperes Sukmajaya, Depok, Kamis (5/9/2024).

"Harus ada yang kuat salah satu dari kita," terusnya.

Meski merasakan duka yang sama, Ayu berusaha untuk kuat karena masih ada sosok Bilqis yang menguatkannya.

"Sehat-sehat Alhamdulillah, Insya Allah (kuat), harus, karena masih ada Bilqis" kata Ayu.

Sebagai informasi keponakan Ayu Ting Ting meninggal dunia pada Sabtu (31/8/2024). Zoltan meninggal dunia usai didiagnosa mengalami dehidrasi.

Penyesalan Ayu Ting Ting Terkait Meninggalnya Sang Keponakan

Ayu Ting Ting begitu menyesal setelah keponakannya yang bernama Rayaz Zoltan Fachrizal alias Baby Zoltan.

Ayu Ting Ting mengaku tidak menyadari dengan gejala yang dialami Rayaz Zoltan.

Sehingga menganggap biasa saja dengan kondisi yang dialami sang baby.

"Saya juga enggak terlalu ngeh ya, yang saya ngeh muntahnya doang. Tapi saya kira muntah paling sehari sekali, ternyata ini enggak," tandasnya, dikutip dari YouTube SCTV, Senin (2/9/2024).

Ibu satu anak itu mengungkapkan, keponakannya bisa berkali-kali muntah dalam satu hari.

"Dalam sehari tuh bisa muntah berkali-kali, pup juga sehari tuh bisa berkali-kali," sesalnya.

Kendati menyesalkan, Ayu memilih pasrah pada takdir Tuhan.

"Ya tapi memang sudah takdirnya Allah juga," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Ayu sekaligus mengurai kepercayaannya pada dokter yang menangani Zoltan.

"Ya karena kita percaya apa kata dokter, Alhamdulillah nggak papa," tukasnya.

Dengan mata yang masih sembab, Ayu menceritakan bagaimana kepergian keponakannya begitu cepat.

"Ya mungkin udah jalannya Allah gitu yang terbaik buat si Adek, jadi ya kita juga syok, keluarga semuanya syok. Nggak ada yang enggak. Kan udah kayak anak saya," ujar Ayu.

Disebutkan Ayu, Baby Zoltan sempat mengalami muntah hingga buang air terus-menerus.

Keluarga pun berupaya membawanya ke dokter, tetapi dokter menyebut kondisi Zoltan baik-baik saja.

"Ya awalnya muntah-muntah gitu terus, buang air gitu. Ya kita pikir biasa ya. Terus cek ke rumah sakit, dokter bilang enggak ada apa-apa," beber Ayu.

Ia mengaku, Zoltan memang baru saja mendapatkan imunisasi.

Sehingga, dokter menilai hal itu adalah efek imunisasi.

"Karena emang habis imunisasi juga kan, pas banget gitu. Jadi emang gejalanya kayak muntah terus, kita bawalah ke rumah sakit. Dokter bilang nggak papa memang gejalanya seperti itu," tandasnya lagi.

Sayangnya, Baby Zoltan tak berhenti muntah hingga akhirnya dirawat di rumah sakit.

"Tapi setiap hari tuh enggak berhenti, ternyata terus pup juga. Jadi anaknya dehidrasi," urai Ayu.

Sementara itu dijelaskan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Rudi Hartono, imunisasi memiliki dampak yang berbeda pada setiap anak.

"Seperti yang kita ketahui, imunisasi itu memiliki dampak yang sangat bagus, namun ada beberapa efek samping," jelasnya, dikutip dari sumber yang sama.

"Yang terbaru ini PIN Polio ya, nah itu ada beberapa efek samping, misalnya mual, muntah, mencret, kadang sedikit panas," tambahnya.

Rudi menjelaskan, efek samping bisa menjadi parah jika disertai dengan adanya infeksi lain.

"Jika ditambah dengan infeksi yang lain misalnya kebersihan kurang, nah ini bisa berlanjut menjadi lebih parah lagi. Mual, muntah, mencret."

"Kalau ini dibiarkan, anak tidak mendapat asupan cairan ya misalnya pada bayi, ini sangat rentan terjadinya dehidrasi," terang Rudi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved