Advertorial
ITERA Bimbing Siswa SMAN 3 Metro dalam Proyek Aquaponik Inovatif Lewat Pengabdian Masyarakat
Tim dosen ITERA memulai rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang didanai DRTPM Kemdikbudristek Tahun 2024 di SMAN 3 Metro.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Endra Zulkarnain
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Metro - Tim Dosen dari Institut Teknologi Sumatera memulai rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh DRTPM Kemdikbudristek Tahun Anggaran 2024 di SMAN 3 Metro dengan tema pengembangan sistem akuaponik.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa dan masyarakat sekitar tentang pentingnya teknologi pertanian berkelanjutan serta penerapan sistem aquaponik yang efisien.
Acara yang berlangsung di lingkungan sekolah ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk guru dan siswa.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMAN 3 Metro menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi sekolah dalam mendukung keberlanjutan lingkungan serta sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang aplikatif bagi para siswa.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta mengenai aquaponik. Setelah itu, penyampaian materi oleh dosen TF ITERA menjelaskan secara rinci konsep dasar aquaponik, manfaatnya, serta cara implementasinya dalam skala rumah tangga dan komersial.
Setelah sesi penyampaian materi, peserta kembali mengikuti post-test untuk melihat peningkatan pemahaman setelah menerima penjelasan.
Tidak hanya teori, para siswa dan peserta juga dilibatkan dalam praktik langsung dengan membangun sistem aquaponik sederhana di lingkungan sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta tidak hanya memahami konsep tetapi juga mampu menerapkannya secara praktis.
Aquaponik, yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman dalam satu sistem yang saling mendukung, dipilih sebagai topik utama PKM ini karena potensinya untuk meningkatkan efisiensi dalam pertanian dan perikanan di wilayah perkotaan. Selain itu, teknologi ini dianggap ramah lingkungan dan hemat sumber daya.
Kegiatan ini direncanakan akan dilakukan secara berkala hingga alat dan sistem aquaponik yang dikembangkan benar-benar sempurna dan dapat berfungsi dengan optimal. Selain mempelajari teori, para peserta juga dilibatkan langsung dalam pembuatan serta pemantauan sistem aquaponik yang telah dirancang oleh tim pengajar dan siswa.
Diharapkan, melalui kegiatan PKM ini, para siswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis, tetapi juga dapat menjadi agen perubahan di masyarakat dalam penerapan teknologi ramah lingkungan.
"Ini adalah langkah awal untuk mewujudkan kemandirian pangan dengan teknologi berkelanjutan, dan kami berharap kegiatan ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," ungkap salah satu guru pembimbing.
Kegiatan ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2024 dengan sesi-sesi pengembangan dan evaluasi berkala, memastikan bahwa alat aquaponik yang dibuat dapat berfungsi sempurna dan memberikan hasil optimal bagi semua pihak yang terlibat.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/adv)