Travel Lampung

Melihat Penangkaran Rusa Timor di Tahura WAR Kemiling Bandar Lampung

Keberadaan rusa di Tahura WAR kini menghadapi ancaman serius akibat perburuan liar, yang menyebabkan populasinya menjadi sangat langka.

Penulis: Fenty Novianti | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Fenty Novianti
Rusa Timor di penangkaran rusa Tahura WAR Kemiling, Bandar Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Masyarakat Lampung jangan tak perlu bingung mencari wahana edukasi untuk anak.

Penangkaran Rusa Tahura Wan Abdul Rachman (WAR) dapat menjadi pilihan untuk berlibur bersama keluarga. 

Objek wisata ini bertempat di Jalan Wan Abdurrahman, Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.

Sejak diresmikan pada tahun 2012, penangkaran rusa Tahura WAR ini tak hanya berfungsi sebagai upaya konservasi hewan dan tumbuhan.

Tetapi, juga menjadi sarana pendidikan bagi anak-anak hingga orang dewasa.

Para pengunjung bisa menikmati pemandangan alam serta mempelajari tentang perlindungan alam. 

Kepala UPTD KPHK Tahura WAR, Eny Puspasari menjelaskan objek wisata edukasi ini memiliki tujuan khusus dalam pengelolaan taman konservasi. 

“Penangkaran Rusa Tahura Wan Abdul Rachman itu adalah kawasan pelestarian alam yang berfungsi untuk koleksi tumbuhan dan satwa baik yang asli maupun tidak asli, yang alami maupun tidak alami. Hal ini mendukung penelitian, pendidikan, budaya dan rekreasi. Dengan memegang prinsip perlindungan permanfaatan dan pengawetan,” kata Eny saat dijumpai Tribun Lampung, Kamis (12/9/2024).

Diketahui, keberadaan rusa di Tahura WAR kini menghadapi ancaman serius akibat perburuan liar, yang menyebabkan populasi rusa di kawasan ini menjadi sangat langka. 

“Penangkaran rusa ini adalah salah satu dari mandat menjalankan prinsip pengawetan, jadi bagaimana supaya rusa yang dilindungi bisa berkembang melalui penangkaran,” sambungnya.

Sementara itu, rusa yang ada Tahura WAR sendiri berjenis rusa Timor.

Rusa ini termasuk dalam keluarga Cervidae dan Ordo Artiodactyla.  

Rusa Timor berciri memiliki ekor yang panjang, tungkai yang relatif pendek, serta dahi yang cekung.

Gigi serinya besar, dan bulunya berwarna cokelat kekuningan.

(Tribunlampung.co.id/Fenty Novianti)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved