Berita Lampung

Kodim Canangkan Program untuk Anak Putus Sekolah di Lampung Barat

Kodim 0422 Lampung Barat mencanangkan sebuah program untuk anak-anak putus sekolah di kabupaten setempat.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Dandim 0422 Lampung Barat Letkol Infanteri Rinto Wijaya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Barat - Kodim 0422 Lampung Barat mencanangkan sebuah program untuk anak-anak putus sekolah di kabupaten setempat.

Dalam hal ini, program untuk anak putus sekolah Kodim 0422 Lampung Barat itu bernama 'Mencerdaskan Anak Bangsa'.

Dandim 0422 Lampung Barat Letkol Infanteri Rinto Wijaya mengatakan, program tersebut merupakan program wajib belajar dua belas tahun.

“Program ini ditujukan untuk anak yang putus sekolah dalam rangka melanjutkan sekolah dan standarnya itu 12 tahun,” ujarnya, Minggu (6/10/2024).

Ia mengaku, pohaknya juga telah juga telah berkoordinasi dengan pihak pemkab setempat untuk berkolaborasi.

“Saya sudah berkolaborasi dengan pihak pemerintah daerah, karena masalah ini tidak bisa hanya perseorangan,” jelasnya.

“Sehingga banyak membutuhkan pihak lain untuk merealisasikan program ini dengan baik untuk anak-anak,” tambahnya.

Nantinya program tersebut akan melibatkan bapak asuh di setiap anak-anak yang putus sekolah di Lampung Barat.

Bapak asuh tersebut bisa dari pihak pemkab setempat, Kodim itu sendiri maupun instansi lain yang ada.

“Di mana data anak ini sudah lengkap sehingga bapak asuh bisa langsung membantu anak-anak tersebut dan diawasi oleh Babinsa wilayah,” jelasnya.

Soal kendala akses, pihaknya juga akan berupaya melakukan antar jemput anak yang putus sekolah tersebut jika telah kembali bersekolah.

Terakhir ia berharap, melalui program tersebut, anak-anak di Lampung Barat tidak ada lagi yang putus sekolah.

“Setidaknya sampai tingkat SMA demi kehidupan yang lebih sejahtera. Sebab jika anak yang putus sekolah ini dibiarkan akan berdampak luas,” ucapnya.

“Yakni berdampak pada meningkatnya angka stunting, maraknya pernikahan di bawah umur, dan meningkatnya kesenjangan sosial,” terusnya.

Sebelumnya, Kodim 0422 Lampung Barat menemukan sebanyak 65 anak putus sekolah di kabupaten setempat.

Temuan fakta miris itu berdasarkan penelusuran para Babinsa Kodim 0422 Lampung Barat di wilayahnya masing-masing.

“Ada laporan dari Babinsa di wilayah Lampung Barat ini, cukup banyak anak-anak yang putus sekolah,” ujarnya.

“Sudah ada datanya di kita, setidaknya ada sebanyak 65 anak. Ini cukup menyayat hati kita semua,” sambungnya.

Menurut Dandim, rata-rata anak yang putus sekolah di kabupaten berjuluk Negeri di Atas Awan itu disebabkan oleh biaya.

Selain terkendala biaya, anak-anak yang putus sekolah ini juga mengalami kendala lain seperti ketiadaan kendaraan.

“Sedangkan jarak menuju sekolah dari rumah anak-anak ini cukup jauh. Itulah kendala-kendala yang mereka hadapi,” tandasnya.

Salah satu anak yang putus sekolah di Kelurahan Way Mengaku, Delpa mengaku dirinya sempat sekolah namun tak berlangsung lama.

Dalam hal ini, ia membenarkan masalah biaya menjadi kendala utama dirinya melanjutkan jenjang pendidikan.

“Usai lulus dari SMP, saya sempat berhenti melanjutkan sekolah selama kurang lebih satu setengah bulan. Terkendala biaya,” ungkapnya.

Sementara itu, Sunarti selaku ibu Delpa mengatakan, delpa semula sudah sempat mendaftar di dua sekolah.

Namun karena permasalahn ekonomi dan tidak infin menyusahkan orang tua, Delpa sadar dan tak ingin melanjutkan sekolahnya.

“Waktu itu dia diterima di kedua sekolah tersebut. Namun usai diterima di sekolah, Delpa enggan bersekolah,” ucapnya.

“Karena melihat kondisi orang tuanya yang dinilai bakal merasa kesulitan dalam membiayai sekolahnya,” pungkasnya.

( Tribunlampung.co.id / Bobby Zoel Saputra )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved