Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dirugikan Wasit, PSSI Protes ke FIFA dan AFC Setelah Timnas Indonesia Imbang Lawan Bahrain

Timnas Indonesia imbang 2-2 atas Bahrain dalam matchday ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di Bahrain National Stadium, Kamis malam

Editor: Teguh Prasetyo
TRIBUNNEWS/PSSI
Pesepak bola Timnas Indonesia berpose ke arah fotografer sebelum bertanding melawan Timnas Bahrain dalam laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10/2024). Pertandingan berakhir seri 2-2. 

"Ya, kita kirim surat protes," kata Exco PSSI Arya Sinulingga kepada Kompas.com pada Jumat (11/10/2023) dini hari WIB selepas pertandingan Indonesia vs Bahrain.

Menurutnya, PSSI kecewa dengan kepemimpinan wasit asal Oman tersebut.

"Kita sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit, seperti menambah waktu sampai Bahrain menciptakan gol," jelas Arya.

Sementara Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta skuad Indonesia berlapang dada dengan hasil 2-2 di Bahrain.

Menurut dia, pelatih Shin dan pemain skuad Garuda bisa menjadikan duel kontra China sebagai pembuktian kemampuan untuk meraih kemenangan dalam persaingan Grup C.

”Ada banyak opini tentang laga melawan Bahrain, tetapi saya berharap pemain dan tim pelatih sudah melupakan itu. Sudah saatnya mulai menyusun strategi yang lebih matang untuk menghadapi China,” ujar Erick dalam keterangan kepada media, Jumat, di Jakarta.

Erick menambahkan, ”Kita harus lebih fokus dan waspada dengan kondisi cuaca yang berbeda, kesiapan fisik pemain, hingga China yang berambisi mengejar poin perdananya.”

Akan Sia-sia

Pengamat sepak bola, Anton Sanjaya mengatakan, protes PSSI yang akan dilayangkan ke FIFA dan AFC terkait kepemimpinan wasit Indonesia vs Bahrain, Ahmed Al-Kaf akan berujung sia-sia.

Pasalnya, keputusan wasit asal Oman tersebut dinilai masih dalam ambang batas kewajaran.

"Indonesia boleh saja melayangkan surat protes tapi harus diingat bahwa ini masih sesuai rule of the games dari FIFA, jadi menurut saya kalau Indonesia protes kemungkinan juga akan ditolak," ujar Anton seperti dikutip dari Kompas TV yang tayang pada Jumat (11/10/2024).

Ia melihat bahwa keputusan wasit lapangan yang memutuskan membiarkan masa perpanjangan waktu babak kedua melebihi durasi yang ditentukan oleh inspektur lapangan masih dalam koridor aturan.

Diketahui, durasi perpanjangan waktu babak kedua pertandingan itu telah lebih tiga menit dari masa enam menit yang ditentukan.

Dalam hal ini, wasit utama boleh menambahkan sesuai dengan feeling-nya.

"Jadi, kalau dia bilang, dia pikir feeling-nya ada delay waktu, ada delay-delay terkait hal teknis, dia boleh menambahkan. Yang tidak boleh mengurangi. Kalau misalnya dianjurkan 6 menit jadi 4 menit itu tidak boleh," katanya.

Penambahan waktu sampai tiga menit dari masa enam menit di laga semalam, menurut Anton, masih dalam tahap wajar.

"Memang sangat menyakitkan bagi Indonesia tapi itu sesuai dengan Pasal 7 ayat 3 untuk waktu yang terbuang. Jadi, menurut saya suporter Indonesia boleh jengkel, marah, kesel lah, tapi memang itu sesuai aturan," pungkasnya. (tribunnetwork)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved