Berita Terkini Nasional

Penjelasan Kapolda Sumbar soal Motif AKP Dadang Iskandar Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan

Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono mengatakan pihaknya belum bisa mengungkap motif penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan.

|
Editor: taryono
Istimewa
Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono mengatakan pihaknya belum bisa mengungkap motif Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar tembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshari pada Jumat (22/11/2024) dini hari. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SUMBAR - Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono mengatakan pihaknya belum bisa mengungkap motif Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar tembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshari pada Jumat (22/11/2024) dini hari.

Menurut Suharyono, proses pemeriksaan kepada AKP Dadang Iskandar masih terus berjalan.

Ia belum bisa mengungkap motif pelaku tega menembak rekannya hingga tewas.

"Sampai saat ini secara intensif masih kita dalami. Apa yang menjadi motifnya, kita belum bisa melaporkan secara utuh," katanya dikutip dari kanal YouTube TribunPadang, Sabtu (23/11/2024).

Meskipun demikian, Suharyono tidak memungkiri akan mendalami apakah AKP Dadang Iskandar memiliki kaitan dengan kasus tambang ilegal galian C.

Seperti diketahui sebelumnya, yang bersangkutan menembak korban tidak lama setelah penangkapan pelaku kasus illegal mining.

"Masih dalam pendalaman, kita juga belum menyimpulkan. Kalau namanya pendalaman pasti akan mengait-ngaitkan dengan peristiwa sebelumnya. Apa yang terjadi sebenarnya," tambah Suharyono.

Beri perintah ke AKP Ryanto Ulil

Suharyono dalam kesempatanya mengaku dirinya yang memerintahkan AKP Ryanto Ulil untuk membongkar kasus galian C.

Bahkan, dirinya sudah memberikan penghargaan kepada korban atas prestasinya.

Dirinya dan korban juga beberapa kali bertemu untuk membahas perihal kasus galian C di Kabupaten Solok Selatan.

"Kepada AKP Ulil sudah diberikan penghargaan, apresiasi. Sudah dua kali bertemu saya di ruangan (kantor) maupun di rumah dinas."

"Dan dua hari kemarin (sebelum kejadian) juga bertemu lagi saat ada rakernis reserse, kriminal umum, terutama identifikasi."

"Saya bertemu lagi (dengan korban) dan memberikan apresiasi kepada yang bersangkutan atas prestasi penegakan hukum terhadap tambang, terutama galian C di Solok Selatan yang diduga ilegal," urai Suharyono.

Terakhir Suharyono menegaskan, dirinya tidak menyangka akan terjadi penembakan yang menewaskan salah satu perwira terbaiknya itu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved