Berita Lampung

Itera Inovasi Alat Sistem Peringatan Dini Tsunami di Pesisir Barat Lampung

Itera melakukan inovasi pada Buoy dengan tambah sensor tinggi gelombang laut, tekanan, suhu dan koordinat lokasi

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Tri Yulianto
Dok Itera
Dosen dan mahasiswa Itera serta aparat pekon Pesisir Barat melakukan foto bersama di depan alat bouy yang sudah diinovasi. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Akademisi dan Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) melakukan inovasi alat sistem peringatan dini tsunami di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung

Dosen Teknik Kelautan Itera Suciana mewakili tim mengatakan, pihaknya membuat inovasi terkait alat untuk mendeteksi dengan sistem peringatan dini tsunami di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

"Kami melakukan percobaan instalasi alat yang terdiri dari Buoy sebagai alat perekam data gelombang yang di deploy atau diletakan di laut," kata dosen Teknik Kelautan Itera, Suciana kepada Tribun Lampung, Minggu (29/12/2024). 

Alat Buoy tersebut terdapat sensor tinggi gelombang laut, tekanan, suhu dan koordinat lokasi di Tanjung Setia, Pesisir Barat.

Kemudian cara kerjanya data akan diproses dan ditransmisikan ke receiver yang ada di darat atau ke alat mikrokontroler pada Early Warning System (EWS). 

Ia mengatakan, sistem EWS akan memproses data untuk menyatakan status gelombang (aman atau warning) yang akan diteruskan informasinya ke masyarakat melalui telegram.

Salah satu keunggulan dari Buoy ini adalah sistem dayanya yang memanfaatkan panel surya untuk pengisian baterai internal.

Kemudian digunakan untuk operasional sensor data dan pemancar sinyal transmitter data ke receiver di darat, alat Buoy bisa merekam sampai 1,2 mil. 

Panel surya ini dirancang agar mampu mengisi daya secara mandiri memastikan Buoy tetap beroperasi selama 24 jam penuh meskipun berada di tengah laut dalam jangka panjang.

Sistem peringatan dini atau EWS di daratan sebagai penerima sinyal dari Buoy juga menggunakan panel surya yang berfungsi untuk pengisian daya aki (accu) yang menjadi sumber tenaga utama bagi receiver.

Ia mengatakan, aki ini digunakan untuk menyimpan energi yang diperlukan dalam operasional receiver. 

Termasuk pemrosesan data dari buoy dan aktivasi status peringatan dini ketika terdeteksi potensi tsunami

"Panel surya akan mengisi daya aki secara berkelanjutan di siang hari, sehingga receiver memiliki cadangan energi yang cukup untuk digunakan pada malam hari atau saat cuaca mendung," kata Suciana. 

Pihaknya telah melakukan percobaan dengan hasil yang sudah dilakukan Buoy dan EWS mampu bekerja dengan optimal. 

"Makanya kami melakukan sosialisasi hasil perancangan sistem peringatan dini bencana tsunami dalam upaya kesiapsiagaan masyarakat Pesisir Barat terhadap potensi ancaman tsunami," kata Suciana. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved