Berita Nasional
UN SMA Versi Baru Digelar November 2025, Istilah Ujian Dihilangkan
Kemendikdasmen bakal menggelar Ujian Nasional atau UN versi baru bagi siswa SMA dan SMK pada November 2025.
"Biaya bimbel tidak sedikit, hampir semua orang mengikuti bimbel untuk mempersiapkan UN, seperti halnya ketika saya duduk di kelas 6, yang di mana waktu itu hampir ada UN namun tidak jadi karena adanya pandemi. Hanya sebagian kecil dari teman-teman seusia saya yang saya kenal yang tidak mengikuti bimbel," ucap Amelia lagi.
Di satu sisi, ia mengatakan walaupun kurang setuju dengan UN, siswa tetap harus punya standar untuk lulus.
"Untuk lulus dari sebuah pendidikan, diperlukan ujian. Dan menurut saya, ujian sekolah (US) dan ujian praktik sudah sangat cukup untuk syarat kelulusan untuk siswa SMA," tuturnya.
Ia menyimpulkan bahwa UN sangat pas bagi siswa SD dan SMP.
"Setiap sekolah dan setiap guru memiliki cara dan pandangan yang berbeda dalam memberikan nilai. Dan perbedaan ini membuat nilai tiap siswa-siswi menjadi tidak dapat disamaratakan. Dengan adanya UN untuk SD dan SMP, hasilnya (NEM) akan adil untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik secara nasional," ungkapnya.
Sementara, siswa lain dari Pulau Madura juga menyoroti masalah bimbel.
Dea Novita, siswa kelas 10 SMAN 1 Kokop, Bangkalan, Jawa Timur, mengatakan kalau ada UN artinya ada biaya dan waktu yang disisihkan untuk persiapan.
"Kalo di sini kebetulan jarang ada yang ikut bimbel dari luar. Karena lokasinya jauh dari mana-mana. Jadinya cuma bisa dimaksimalin les tambahan di sekolah biasanya," kata dia.
Walaupun begitu, ia tidak keberatan jika UN diterapkan untuk siswa.
"Perlu sepertinya biar belajarnya lebih ekstra lagi, walaupun sejujurnya saya juga lebih seneng ga ada UN. Kalau capeknya sih selagi bareng-bareng sama temen, sepertinya masih bisa dilalui," kata dia.
Zahrah Wafa, siswa kelas 10 SMAN 2 Lumajang, mengatakan, UN perlu pertimbangan matang kalau diterapkan.
"Sejak kelas satu itu kan udah planning mau masuk kuliah jurusan apa. Nah kalau ada UN, ini bisa buat masuk kampus apa gimana. Berarti yang kelas 10 sama 11 harus belajar lebih keras," kata dia.
Tetapi ia khawatir pada kakak kelasnya, yang hanya mendapat waktu 10 bulan persiapan. Berbeda dengan dirinya yang punya waktu dua tahun untuk belajar materi UN.
Sementara siswa lainnya mengaku setuju. Rasoki Feblito Nadeak, siswa kelas 10 Sekolah Negeri Cikarang Pusat.
Rasoki sejak dulu tidak tahu rasanya mengikuti UN. Tetapi, ia menyetujui UN karena ada harapan bagi siswa terus berkembang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/unbk-tanggamus.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.