Berita Terkini Nasional

Program Makan Bergizi Gratis Butuhkan 5 Juta Ton Telur per Hari

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut membutuhkan 5 juta ton telur per harinya untuk diberikan kepada ke 82,9 juta penerima.

|
Editor: taryono
Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
TELUR UNTUK MBG - Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana dalam acara Buka Puasa Bersama Kadin Indonesia di Jakarta International Convention Center, Jumat (14/3/2025). Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membutuhkan 5 juta ton telur untuk per harinya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut membutuhkan 5 juta ton telur per harinya untuk diberikan kepada ke 82,9 juta penerima.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana dalam acara Buka Puasa Bersama Kadin Indonesia di Jakarta International Convention Center, Jumat (14/3/2025).Dadan mengatakan Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar target 82,9 juta penerima MBG dapat tercapai sepenuhnya pada akhir tahun ini.

Untuk memenuhi kebutuhan telur ini, pemerintah akan memanfaatkan surplus produksi telur dalam negeri.

"Nah, sekarang Indonesia kelebihan telur 200 ribu ton, kelebihan ayam 600 ribu ton. Jadi kita surplus. Kenapa surplus? Karena yang mampu membeli telur dan ayam hanya 30 persen penduduk Indonesia. Sementara 60 persen anak-anak Indonesia kekurangan gizi," kata Dadan dalam acara Buka Puasa Bersama Kadin Indonesia di Jakarta International Convention Center, Jumat (14/3/2025).

"Jadi sekarang badan gizi hadir di tengah-tengah untuk menyerap yang kelebihan dan kemudian men-deliver yang kekurangan," ujarnya.

Selain itu, Dadan mengatakan di program MBG ini para pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia juga memiliki peluang untuk ikut berkontribusi.

Kepada Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie dan para anggotanya, Dadan mengajak mereka berkontribusi dalam pembangunan dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Untuk melayani 82,9 juta penerima MBG, Badan Gizi Nasional membutuhkan 30 ribu SPPG.

Saat ini, baru ada 726 SPPG yang melayani 2,2 juta orang. Pekan depan, jumlahnya akan bertambah menjadi 1.100 SPPG yang akan melayani 3 juta penerima.

 "Jadi akhirnya kami harus kebut nih untuk membangun 30 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi. Ini new emerging market," ucap Dadan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved