Buntut Hujan Deras, Pemkot Bandar Lampung Perbaiki Talud Jebol di Campang Raya

“Selain itu kami juga akan memperbaiki tembok rumah warga yang ambruk. Itu juga harus segera diperbaiki atas perintah wali kota,” sambungnya.

Menurut dia, bencana banjir disebabkan oleh penyempitan sungai dan sampah rumah tangga yang menumpuk.

“Kami berkoordinasi dengan DLH mengangkut sampah dan bersama BPBD dan Dinas Damkarat melakukan pembersihan sisa lumpur,” tukasnya.

Pada akhir Februari lalu Kota Bandar Lampung kembali dilanda banjir setelah diguyur hujan deras sejak Jumat 21 Februari hingga Sabtu 22 Februari lalu.(hur/bob)

Normalisasi 31 Titik

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Pekerjaan Umum pada Maret lalu melakukan normalisasi sungai, pembangunan talud yang ambruk akibat bencana banjir serta pembangunan bronjong.

Ini sebagai salah satu upaya dalam penanganan Bencana banjir di Kota Tapis Berseri.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dedi Sutiyoso menjelaskan, sepanjang tahun 2025, pihaknya telah melakukan normalisasi sungai, pembangunan bronjong dan talud di 31 titik se-Kota Bandar Lampung.

“Wali Kota Bunda Eva meminta kami melakukan normalisasi sungai, setiap hari tim jalan menyusuri sungai-sungai dan saluran drainase,” bebernya, Rabu 5 Maret silam.

Secara menyeluruh, Pemkot Bandar Lampung memprioritaskan 10 langkah untuk mengatasi ataupun menekan bencana banjir di wilayahnya.

Langkah itu antara lain dengan menggandeng Pemkab Pesawaran dan Lampung Selatan dalam pemeliharaan wilayah Catchment atau area register 17 dan 19.

Kemudian memperbaiki sistem drainase dan memperdalam drainase dan normalisasi sungai rutin bekerjasama dengan BBWS, dan memeliharaan drainase secara rutin dari sampah serta sedimen.

Upaya lainnya dengan meninggikan talud sepanjang sungai, menanam pohon, dan memperbanyak ruang terbuka hijau.(lis)