Universitas Teknokrat Indonesia

Hadir di Seminar Pendidikan, Gubernur Dorong Perubahan Kurikulum SMA/SMK Agar Adaptif Dinamis

Gubernur Lampung dorong perubahan kurikulum tingkat SMA dan SMK untuk memenuhi kebutuhan kurikulum yang adaptif, solutif dan dinamis.

Hadir di Seminar Pendidikan, Gubernur Dorong Perubahan Kurikulum SMA/SMK Agar Adaptif Dinamis - Perubahan-kurikulum2038.jpg
Dokumentasi Tribun Lampung
PERUBAHAN KURIKULUM - Gubernur Lampung melalui sambutan yang dibacakan Kadisdikbud dorong perubahan kurikulum tingkat SMA dan SMK untuk penuhi kebutuhan kurikulum yang adaptif, solutif dan dinamis.
Hadir di Seminar Pendidikan, Gubernur Dorong Perubahan Kurikulum SMA/SMK Agar Adaptif Dinamis - Seminar-pendidikan-bahas-tantangan12.jpg
Dokumentasi Tribun Lampung
SEMINAR PENDIDIKAN - Seminar Pendidikan di Teknokrat mengulas kompleksitas permasalahan dan tantangan dunia pendidikan khususnya jenjang SMA/SMK, Senin (21/4/2025).

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengapresiasi setinggi-tingginya dan mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya seminar pendidikan hasil kerjasama Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Universitas Teknokrat Indonesia dan Ikatan Alumni SMAN 2 (Smanda) Bandar Lampung di Gelanggang Mahasiswa Dr. HM Nasrullah Yusuf, Senin (21/4/2025).

"Dimana dengan cepat dan tepat memulai perubahan dalam dunia pendidikan. Untuk para kepala sekolah, ayo bukakan ruang pembelajaran yang merdeka, dapat membuat siswa semangat untuk datang ke kelas, bukan semangat untuk datang ke kantin," kata Gubernur Mirza melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Lampung Thomas Emirico S.STP, MH.

Gubernur juga menyatakan jika perubahan kurikulum di tingkat SMA dan SMK bukan sekedar wacana namun sudah menjadi kebutuhan agar mampu memenuhi kebutuhan kurikulum yang adaptif, solutif dan dinamis.

"Karena tantangan sekarang bukan soal siapa yang paling pintar hafalan tapi siapa yang siap berubah, paling siap kerja tim, dan kreatif," ujar gubernur.

Gubernur turut mendorong pengusaha untuk bisa menjadi mentor yang asyik, membuka peluang magang, kolaborasi, bila perlu sampai membuat startup bersama anak muda untuk membuka peluang usaha sendiri.

"Mari kita cetak generasi Lampung yang bukan cuma pintar di atas kertas, tapi tangguh di lapangan dan mampu menjawab tantangan jaman, bukan hanya menjadi pencari kerja tapi juga pencipta lapangan kerja," terusnya.

Dikatakannya, ada sekitar 207 ribu anak muda di Lampung yang sedang nunggu kesempatan untuk meraih peluang terbaiknya yang butuh kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, institusi pendidikan, serta dunia industri.

Acara seminar pendidikan ini menghadirkan sejumlah pembicara tidak hanya kadisdikbud Lampung, namun juga pakar pendidikan Unila Prof. Abdurrahman, anggota DPRD Bandar Lampung sekaligus pelaku usaha Dewi Mayang Suri Djausal, dosen ekonomi Universitas Padjajaran (Unpad) Dina Sartika dan Kepala MKKS SMA se- Lampung yang juga Kepala SMAN 14 Bandar Lampung Hendra Putra.

Turut dihadiri para kepala sekolah SMA/SMK dari Bandar Lampung, Pringsewu, Lampung Selatan, dan Pesawaran baik secara offline dan online atau daring, para mahasiswa Teknokrat dan siswa SMA Pelita Bangsa.

Pemberian plakat kiprah perempuan12
SERAHKAN PLAKAT - Pembina Yayasan Universitas Teknokrat Indonesia Hj. Hernaini, SS., M.Pd menyerahkan plakat sebagai wujud apresiasi terhadap kiprah dan emansipasi wanita di hari Kartini untuk dua pembicara perempuan dalam seminar pendidikan.

Sebelum berlanjut ke diskusi panel para pembicara, Pembina Yayasan Universitas Teknokrat Indonesia Hj. Hernaini, SS., M.Pd menyerahkan plakat sebagai wujud apresiasi terhadap kiprah dan emansipasi wanita di hari Kartini untuk dua pembicara perempuan yakni Dewi Mayang Suri Djausal dan Dinamis Sartika.

Ketua Ikatan Alumni Angkatan 1999 Smanda Bandar Lampung yang juga Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Mahathir Muhammad SE MM menyampaikan, seminar akan banyak mengupas terutama terkait dunia pendidikan sekolah menengah atas (SMA), dimana kecenderungannya baik dari sisi pendidikan hingga karakter mengalami banyak tantangan.

"Dari sisi minat belajar terutama sains, hingga metode belajarnya yang harus mengikuti perubahan jaman karena teknologi berkembang luar biasa, berbeda dengan dulu fokus belajar ada pada guru dan buku, harus mencatat dan menulis," urai Mahathir.

Apalagi saat ini didukung dengan teknologi artificial intelligence (AI) yang menjadi tantangan pembelajaran, belum lagi kemudahan akses YouTube, hingga TikTok untuk dimanfaatkan sebagai sumber ilmu pengetahuan alternatif. 

Kadisdikbud Lampung Thomas Emirico secara singkat menilai harus ada langkah strategis untuk meningkatkan angka indeks pembangunan manusia (IPM) Lampung di tengah persoalan banyaknya angka putus sekolah.

"Sinergi pemerintah, akademisi dan dunia usaha turut mendorong peningkatan mutu pendidikan SMA/SMK di Lampung," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved