Berita Terkini Artis

Nana Mirdad Terjerat Pinjol, Syok saat Ditagih Debt Collector

Artis Nana Mirdad syok ditagih debt collector. Kakak Naysilla Mirdad ini tidak sadar telah memakai pinjol.

|
Editor: Kiki Novilia
Instagram @nanamirdad_
TERJERAT PINJOL - Nana Mirdad. Nana Mirdad syok ditagih debt collector. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Artis Nana Mirdad syok ditagih debt collector. Kakak Naysilla Mirdad ini tidak sadar telah memakai pinjol.

Pengalaman pahit Nana Mirdad terjerat pinjaman online alias pinjol. 

Hal ini diungkap langsung oleh Nana Mirdad melalui akun Instagram pribadinya.

Kronologi bermula saat Nana Mirdad menggunakan fitur paylater pada salah satu aplikasi ojek online.

Ia menggunakan fitur tersebut untuk memesan makanan.

Nana Mirdad memiliki tagihan sebesar Rp 800 ribu yang jatuh tempo pada tanggal 1.

Istri Andrew White itu mengaku lupa mengisi saldo aplikasi ojek online tersebut sehingga terlambat membayar tagihan.

Namun di hari yang sama, ia justru mendapatkan teror dari debt collector yang terus memintanya untuk membayar tagihan.

Pemain sinetron Liontin itu bahkan harus membayar denda atas keterlambatan tersebut.

Namun setelah membayar tagihan beserta dendanya, teror masih terjadi.

"Tagihan untuk tanggal 1, tapi sejak pagi sudah ditelepon terus-menerus, seolah-olah telat bayar berhari-hari," tulis Nana Mirdad dalam unggahan instagram story @nanamirdad_ pada Jumat (2/5).

"Setelah dibayar pun tetap dikenai denda satu hari sebesar Rp 50 ribu, yang menurut saya cukup tinggi," kata dia. 

Nana mengakui baru mengetahui kalau paylater yang ia gunakan termasuk dalam pinjaman online (pinjol).

Ia menyayangkan hal ini karena menurutnya selama ini ia tidak pernah bermasalah terkait catatan kreditnya.

“Saya baru tahu kalau ini termasuk pinjol legal. Karena itu, mereka punya akses ke data BI dan bisa mempengaruhi skor kredit kita," kata dia.

"Padahal catatan kredit saya di kartu kredit selama ini tidak pernah bermasalah,” ungkap Nana.

Dalam unggahan lain, Nana menjelaskan kalau ia tidak berniat untuk melakukan pinjaman.

Ia menyangka fitur paylater digunakan untuk memudahkan pelanggan dalam bertransaksi.

"Kirain dikasih reward aja untuk dipermudah sebagai customer setia haha ternyata aku salah," ucap dia. 

"Gak ada niatan cari pinjaman sama sekali lho. Tapi ternyata perlakuannya bener-bener kaya jadi terjerat pinjol gitu ya," papar Nana.

Nana Mirdad mengaku belajar banyak dari pengalaman ini.

Ia kapok dan memilih untuk tidak lagi menggunakan fitur paylater.

"Di mata aku pinjol itu literally dikasih uang pinjaman, bukan berupa sistem 'bayar nanti'. Ternyata aku masih harus banyak belajar mengenai online-online ini," papar Nana.

"Apapun itu sebisa mungkin jangan pinjam atau pakai yang online-online begini yaa. Top up aja, atau kalau mau link CC. Aman sentosa," tutupnya.

Pinjol memang berbahaya jika tak digunakan secara hati-hati dan bijak.

Satu keluarga di Kota Tangerang Selatan tewas di rumahnya karena terlilit pinjol.

AA (3), ditemukan tewas di dalam rumahnya bersama sang ibu, YL (28), dan sang ayah, AF (31).

Ia ditemukan tewas dengan kondisi leher terluka dan mulutnya berbusa.

Hal itu diungkapkan oleh kakak YL, Yani (39), yang tinggal bersebelahan dengan keluarga tersebut

Bintang Iklan Pinjol

Sosok gadis remaja asal Bekasi, Jawa Barat, bernama Aura Cinta, kini viral setelah aksinya mendebat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, viral di media sosial.

Sebelumnya, Aura Cinta sudah lebih dulu viral lantaran membuat video di TikToknya karena rumahnya kena penggusuran yang dilakukan tim Dedi Mulyadi.

Belakangan terkuak Aura pernah membintangi iklan pinjol hingga ngaku namanya Lady.

Sosok Aura Cinta sedang viral karena berani debat dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Usut punya usut, Aura ternyata sering wara-wiri di televisi hingga platform media sosial tanpa disadari publik.

Aura bahkan kabarnya pernah jadi bintang iklan pinjaman online (pinjol).

Karenanya belakangan netizen pun menguliti jejak digital Aura yang ramai diperbincangkan.

Hal itu lantaran Aura menentang berbagai kebijakan dari Dedi Mulyadi.

Seperti diketahui, Aura Cinta diundang Dedi Mulyadi bersama warga Bekasi lainnya yang terkena dampak penggusuran rumah di bantaran kali beberapa waktu lalu.

Rupanya rumah Aura yang terletak di bantaran kali ikut digusur tim Dedi Mulyadi.

Hal tersebut sontak membuat Aura marah hingga membuat video protes akan kebijakan Dedi tersebut.

Aura bahkan menyentil orang nomor satu di Jabar itu dengan kritikan pedas.

Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi pun mendebat Aura saat bertatap muka langsung.

Namun bukan membahas soal penggusuran, Dedi Mulyadi tertarik saat Aura ikut memprotes kebijakan pelarangan wisuda dan perpisahan di seluruh sekolah di Jabar.

Aura ngotot meminta Dedi seharusnya tidak melarang para siswa mengadakan wisuda dan perpisahan karena katanya tak semua anak berkesempatan untuk kuliah.

"Kamu miskin enggak?" tanya Dedi Mulyadi dalam vlognya.

"Iya, saya mengakui," akui Aura.

"Kenapa miskin pengin hidup bergaya, sekolah harus ada perpisahan? Kan kamu merasa miskin, kenapa orang miskin gak prihatin?" tanya Dedi Mulyadi lagi.

"Gini pak, mohon maaf ya pak, saya bukannya menolak kebijakan bapak," pungkas Aura.

"Itu bukan kebijakan saya, itu kebijakan bupati," timpal Dedi Mulyadi.

"Ya apapun itu saya mendukung, cuma jangan dihapus, enggak semua orang kan bisa terima. Kalau wisuda dihapus, misalnya bapak juga minta pajak sama saya, padahal kan saya miskin," ujar Aura.

"Bukan minta pajak, saya balik, anda miskin, tapi jangan sok kaya. Orang miskin tuh prihatin membangun masa depan" imbuh Dedi Mulyadi.

Tak mau kalah, Aura pun tetap memprotes aturan Dedi yang melarang perpisahan sekolah.

Namun argumen Aura itu terus dipatahkan Dedi.

"Ibu-ibu sama bapak-bapak kan pernah sekolah, pernah merasakan perpisahan, setidaknya muridnya bisa ngerasain. Maksud saya bukan wisuda dihapus, tapi perpisahan ada cuma pengeluaran diminimalkan aja," ungkap Aura.

"Yang urusan pengeluaran kan urusan sekolah bukan urusan saya," imbuh Dedi.

"Kalau ada ketentuan kayak gitu kan semuanya senang," kata Aura.

"Bisa enggak mencegah minimalisir? enggak akan bisa. Setiap sekolah punya gaya berbeda. Kamu pengin bikin acara perpisahan, kumpulin aja teman-teman kamu di sekolah osis, pramuka, paskibra, organisasi, silahkan aja bikin tapi di luar ketentuan sekolah. Nanti yang dilaporkan kepala sekolah," ujar Dedi.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TribunJatim.com )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved