Berita Terkini Nasional

Pendaftaran di Daerah Telah Dibuka, Mensos Sebut 8.000 Calon Siswa Sudah Daftar Sekolah Rakyat

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, saat ini sudah ada 8.000 calon siswa yang mendaftar masuk ke Sekolah Rakyat.

Editor: Teguh Prasetyo
Dok Diskominfo Bandar Lampung
KUNKER MENSOS - Eva Dwiana menghadiri kunjungan kerja Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam rangka peninjauan calon siswa Sekolah Rakyat oleh Kementerian Sosial RI yang berlokasi di Gang Turunan, Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim Bandar Lampung, Senin (12/5/2025). Gus Ipul mengatakan, saat ini sudah ada 8.000 calon siswa yang mendaftar masuk ke Sekolah Rakyat. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, saat ini sudah ada 8.000 calon siswa yang mendaftar masuk ke Sekolah Rakyat.

Melihat tingginya minat terhadap Sekolah Rakyat, Gus Ipul berencana menambah titik Sekolah Rakyat dari yang awalnya 53 titik menjadi 65 titik.

“Sekarang sudah lebih dari 8.000 calon siswa. Lokasinya juga bertambah, dari 53 sekarang sudah 65 titik,” kata Gus Ipul dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/5/2025).

Ia mengatakan, pihaknya melakukan proses rekrutmen siswa dilakukan dengan ketat bersama dengan kementerian lain dan pemerintah daerah.

Proses rekrutmen juga dilakukan melalui kunjungan langsung ke rumah-rumah calon siswa untuk mendata kondisi sosial dan ekonomi keluarga, termasuk melengkapi data dengan dokumentasi rumah.

Sementara, verifikasi data dilakukan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan bahwa penerima benar-benar memenuhi syarat yakni berasal dari keluarga miskin ekstrem.

“Jadi seleksi awal adalah memastikan mereka dari keluarga miskin. Ada proses administrasi, cek kesehatan, dan lain-lain,” ujarnya.

Terkait proses rekrutmen tenaga pengajar, kata Gus Ipul, saat ini juga terus berlangsung.

Gus Ipul menuturkan, rekrutmen kepala sekolah sudah berjalan cukup jauh, sementara rekrutmen guru masih dalam tahap proses.

Untuk para pengajar akan direkrut dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), bila diperlukan dari lulusan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan menjadi opsi tambahan.

"Targetnya, akhir Juni proses rekrutmen guru sudah selesai," jelasnya.

Gus Ipul juga mengatakan, tahap seleksi administrasi bagi calon siswa Sekolah Rakyat di daerah telah dimulai.

Dia menjelaskan bahwa calon siswa akan didata terlebih dahulu, yakni harus masuk dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan masuk dalam desil 1 atau kelompok rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan paling rendah.

"Proses seleksi administrasi bagi calon siswa Sekolah Rakyat di daerah telah dimulai. Hari ini kami telah mengunjungi salah satu calon siswa di Bandar Lampung,” kata Mensos yang karib disapa Gus Ipul, Senin (12/5/2025).

Setelah itu, menurut dia, pendamping program keluarga harapan (PKH), Dinas Sosial (Dinsos) kabupaten, kota atau provinsi akan melakukan kunjungan ke sekolah calon siswa.

“Jadi calon siswa ini didata terlebih dahulu, kemudian akan ada kunjungan ke rumah calon siswa oleh pendamping PKH, Dinas Sosial kabupaten kota ataupun provinsi serta BPS,” ujar Mensos.

Jika seluruh proses administrasi serta survei lapangan telah selesai dan disetujui, maka kepala daerah akan menandatangani untuk kemudian diteruskan ke Kementerian Sosial (Kemensos) agar calon siswa resmi ditetapkan sebagai siswa Sekolah Rakyat.

"Dalam proses perekrutan siswa Sekolah Rakyat bagi calon siswa yang sudah lulus dalam seleksi administrasi serta survei lapangan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan cek kesehatan dan untuk selanjutnya proses penerimaan berjalan seperti biasa,” kata Mensos.

Gus Ipul lantas mengatakan, pembelajaran di Sekolah Rakyat akan dimulai pada Juli 2025. Kemudian, masa masuk ke matrikulasi dan orientasi untuk menggantikan tes akademik.

"Karena tidak ada tes akademik dan hanya ada seleksi administrasi dan cek kesehatan. Nanti siswa akan diajak mengenal lebih jauh mengenai metode pendidikan sekolah," imbuh Gus Ipul.

"Paling tidak nanti akan diperkuat untuk Bahasa Inggris, Matematika baru proses pembelajaran dimulai, dan yang membuat kurikulum adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” sambungnya.

Lebih lanjut, Gus Ipul menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat dibuat untuk jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), serta sekolah menengah atas (SMA).

Selain itu, Sekolah Rakyat diperuntukan bagi anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Sebagai informasi, Sekolah Rakyat adalah sekolah yang dibuat pemerintah untuk masyarakat dengan tingkat ekonomi lemah dan miskin ekstrem.

Sekolah Rakyat diambil dari kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Sekolah Rakyat juga akan menggunakan mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.

Siswa yang belajar di Sekolah Rakyat tidak akan dipungut biaya apapun alias gratis dan akan tinggal di sebuah asrama.

(tribunnetwork)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved