Bandar Lampung
YIARI dan AJI Bandar Lampung Wadahi 20 Jurnalis di Lampung Perdalam Isu Konservasi Satwa Liar
YIARI gandeng AJI Bandar Lampung dorong peningkatan kapasitas jurnalis dalam mengangkat isu konservasi satwa liar, khususnya kukang di Tanggamus.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) menggandeng Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung mendorong peningkatan kapasitas jurnalis dalam mengangkat isu konservasi satwa liar, khususnya kukang di wilayah Tanggamus, Lampung.
Perwakilan YIARI Aris Hidayat menilai pelatihan ini perlu karena beberapa hal yang melatarbelakangi seperti munculnya pemberitaan yang tidak berimbang oleh jurnalis saat meliput isu konservasi satwa liar.
Banyak kasus konflik satwa dan manusia yang tidak diberitakan secara utuh. Salah satunya kasus harimau Sumatera di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
“Isu sering melebar dan tidak fokus hanya pada konflik satwa dan manusianya," kata Aris saat menjadi pemateri dalam Pelatihan Jurnalistik bertajuk Meningkatkan Kapasitas Jurnalis dalam Mengangkat Isu Konservasi yang diikuti 20 jurnalis berbagai media di Batiqa Hotel Bandar Lampung, Selasa (13/5/2025).
Di sisi lain, lanjutnya, Lampung termasuk memiliki kawasan hutan dengan konflik yang cukup tinggi dibanding provinsi lain. Berkaitan juga dengan ekonomi masyarakat lokal di sekitar hutan dan sebagainya.
"Sehingga melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jurnalis dalam mengangkat isu konservasi, memberikan pemahaman dan manfaat baru untuk para jurnalis," jelas Aris.
Ketua AJI Bandar Lampung Dian Wahyu Kusuma di kesempatan yang sama menyatakan bagaimana pentingnya menyadarkan publik jika isu konservasi dan keberlanjutannya (sustainable) harus jadi perhatian besar termasuk bagi rekan media.

"Mendorong kebijakan yang berkaitan dengan konservasi lingkungan, sustainability hingga bagaimana mendorong profesionalisme dalam kepenulisan termasuk terkait penulisan isu konservasi," kata Dian.
Ia juga menyoroti perlunya perusahaan pers mendukung jurnalis agar tetap profesional dalam memberitakan isu lingkungan.
Dalam pelatihan tersebut juga diputar video tentang pengalihfungsian lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, yang menjadi salah satu ancaman utama keanekaragaman hayati.
Jurnalisme Konservasi dan Etika Pemberitaan
Pemateri Hendri Sihaloho menjelaskan pentingnya jurnalisme konservasi yang tidak hanya menyampaikan kabar, tapi juga mendorong perubahan.
Hendri yang kerap turun langsung meliput isu konservasi termasuk persoalan lingkungan hingga habitat kukang yang mulai terancam ini mendorong jurnalis menghasilkan karya yang beretika.
“Etika pemberitaan harus dipegang. Hindari framing sensasional dan konten yang bisa membahayakan upaya konservasi,” katanya.
Menceritakan kisah peliputan kukang yang pernah dilakukannya, Hendri bahkan turut menyinggung peran urgen bambu dalam ekosistem hutan.
Kulineran, Angkringan Bang Jon Punya Menu Sup Jagung hingga Rice Bowl |
![]() |
---|
Pencegahan Stunting Tercapai Saat Fondasi Pemenuhan Gizi Seimbang Terpenuhi |
![]() |
---|
Program Makan Bergizi Gratis Menyasar Kecamatan Enggal Bandar Lampung, Targetnya Anak dan Bumil |
![]() |
---|
Ketua DPRD Bernas Yuniarta Dorong Bandar Lampung Makin Maju di Perayaan HUT ke-343 |
![]() |
---|
DPD KNPI Lampung Segera Gelar Musda ke XIV |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.