Berita Terkini Nasional

Sapi Kurban Presiden Prabowo Mati Mendadak, Peternak Curiga Diracun

Sapi kurban Presiden Prabowo Subianto mati mendadak di kandang Dedi Irawan, peternak asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

|
Editor: taryono
Tribun Sulbar/Fahrun Ramli
SAPI KURBAN PRABOWO - Satu ekor sapi yang dipinang Presiden Prabowo Subianto di Desa Kebunsari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) tiba-tiba ambruk diduga keracunan pakan pada Kamis (15/5/2025). Sapi jenis Simental seberat 1,1 ton diberi nama Turbo, umur 5,5 tahun ini terpaksa dipotong lebih awal. Sapi Kurban Presiden Prabowo Mati Mendadak, Peternak Curiga Diracun. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SULBAR - Sapi kurban Presiden Prabowo Subianto mati mendadak di kandang Dedi Irawan, peternak asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Kamis (15/5/2025). 

Atas kematian sapi Turbo itu, Dedi Irawan curiga sapi yang dipilih Prabowo itu mati diracun.

Sebab, Turbo mati tak lama setelah diberi makan dan dimandikan, sementara semua sapi lain yang mendapat perlakuan sama tetap sehat. 

"Kalau ada yang berniat jahat dan mati karena diracun, biarlah Tuhan yang membalasnya," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/5/2025).

Sebelumnya, Dedi telah menandatangani kontrak jual beli resmi dengan pihak Istana di Mamuju, Rabu (14/5/2025).

Sapi miliknya, yang dibanderol Rp125 juta, rencananya akan disembelih sebagai hewan kurban Presiden untuk warga Sulawesi Barat pada Idul Adha mendatang.

Namun belum sempat dana ditransfer, Turbo keburu ambruk dan mati.

"Saya masih ingat waktu Ibu Riska dari Istana mengingatkan saya agar terus menjaga keamanan dan keselamatan Turbo hingga Lebaran. Tapi kenyataannya, belum sempat uang ditransfer, dia tiba-tiba mati," kata Dedi, lirih.

Sejak awal Mei, ketika Turbo dinyatakan terpilih oleh pihak Istana, Dedi mengaku makin memperketat pengawasan dan pengamanan.

Ia bahkan sempat mengikuti video konferensi resmi dengan pihak Istana, bersama enam peternak lain yang sapinya juga dibeli sebagai hewan kurban Presiden.

"Ini bukan cuma soal uang, tapi soal kehormatan. Sapi saya dipilih langsung untuk Presiden, ini kebanggaan yang luar biasa," ujarnya.

Setelah kejadian itu, mimpi untuk menambah modal usaha kandas.

Dedi tak menuding siapa pun secara langsung, tetapi menyerahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa. 

"Saya pasrah saja. Kalau memang ada orang yang iri atau tidak senang, biarlah Allah yang membalas. Saya tidak bisa berbuat apa-apa," tutur Dedi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved