PLN
PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah
PLN siap menjalankan RUPTL 2025–2034 sebagai acuan strategis pembangunan sistem ketenagalistrikan nasional selama 10 tahun ke depan.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Endra Zulkarnain
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,Bandar Lampung - PT PLN (Persero) siap menjalankan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang telah diluncurkan Pemerintah.
RUPST itu menjadi acuan strategis pembangunan sistem ketenagalistrikan nasional selama 10 tahun ke depan.
Total penambahan pembangkit listrik selama 1 dekade ke depan sebesar 69,5 gigawatt (GW) dengan porsi bauran energi baru terbarukan (EBT) mencapai 76 persen.
Hal ini sekaligus menjadikan RUPTL 2023-2024 yang paling hijau hingga saat ini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan, RUPTL 2025-2034 merupakan rujukan penting ketenagalistrikan nasional.
Menurut Bahlil, hal ini akan menjadi landasan Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.
Pengesahan RUPTL juga menunjukkan komitmen Pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan energi dan transisi energi di Tanah Air.
"Kalau kita disiplin jalankan, maka 2034 itu sudah melampaui target RUKN (Rencana Umum
Ketenagalistrikan Nasional) terhadap energi terbarukan. Yang penting kita konsisten," ujar Bahlil dalam Konferensi Pers RUPTL 2025-2034 di Jakarta, Senin (26/5/2025).
Dalam RUPTL terbaru ini, lanjut Bahlil, Pemerintah menetapkan porsi bauran EBT dan sistem penyimpanan energi (storage) hingga 76 persen atau sebesar 52,9 GW dari total tambahan kapasitas pembangkit.
Terdiri dari pembangkit tenaga surya sebesar 17,1 GW, tenaga air 11,7 GW, panas bumi 5,2 GW, bioenergi 0,9 GW, dan energi nuklir 0,5 GW.
Pembangkit hijau tersebut juga ditopang oleh sistem penyimpanan energi sebesar 10,3 GW yang terdiri atas pumped storage dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 6 GW dan battery energy storage system (BESS) 4,3 GW.
Sementara porsi energi fosil hanya mencakup sekitar 24?ri total kapasitas tambahan yang terdiri atas pembangkit berbahan bakar gas sebesar 10,3 GW dan batubara sebesar 6,3 GW.
”Ini semua kita lakukan dengan memperhitungkan, mempertimbangkan tingkat pertumbuhan ekonomi kita. Jadi konsumsi listrik per kapita kita juga kita sudah hitung secara seksama,” ucap Bahlil.
Bahlil menjelaskan, pengembangan kapasitas pembangkit akan dilakukan dalam dua tahap.
Pada lima tahun pertama, akan ada penambahan kapasitas sebesar 27,9 GW yang terdiri atas 12,2 GW EBT, yakni 3,2 GW Pembangkit Listrik Tenaga Air, 6 GW Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
PLN
PLN Audiensi Bersama Kapolda Lampung, Perkuat Sinergi Jelang Hari Lahir Pancasila |
![]() |
---|
Lewat Program Lisdes 2025–2029 di RUPTL Baru, PLN Siap Listriki 780 Ribu Rumah Tangga |
![]() |
---|
Tingkatkan Bauran EBT hingga 2034, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah |
![]() |
---|
PLN Siap Laksanakan RUPTL untuk Tingkatkan Investasi, Serap Tenaga Kerja dan Perkuat Ekonomi Mikro |
![]() |
---|
Disaksikan Presiden Prabowo, PLN Teken Kerjasama Pemanfaatan Gas Domestik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.