Berita Terkini Nasional
Salat Idul Adha dengan Pemandangan Terindah di Wonosobo, Dipadati 27 Ribu Orang. Ada dari Malaysia
Salat Idul Adha yang akan digelar pada Jumat (6/6) kemarin, jadi momen yang dinantikan umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, WONOSOBO - Salat Idul Adha yang akan digelar pada Jumat (6/6) kemarin, jadi momen yang dinantikan umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, tepatnya di Dusun Garung, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, momen ini terasa istimewa karena dilaksanakan di tempat yang menawarkan pemandangan luar biasa; menghadap Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing
Dusun Garung memang dikenal sebagai salah satu lokasi unik untuk melaksanakan shalat Id, baik Idul Fitri maupun Idul Adha.
Selain nuansa religiusnya yang kuat, lokasi ini menyuguhkan panorama alam yang menenangkan jiwa.
Tidak heran jika dokumentasi salat Id dengan latar Gunung Sindoro ini ramai di media sosial.
Lapangan tempat pelaksanaan salat Id ini terletak tak jauh dari Basecamp Pendakian Gunung Sumbing via Garung.
Menariknya, arah kiblat di lokasi ini sedikit menyilang sehingga saat jemaah berdiri dalam saf, mereka secara tidak langsung menghadap ke arah Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Pemandangan ini memberikan pengalaman spiritual yang berbeda, memadukan keheningan ibadah dengan kebesaran ciptaan Tuhan yang terpampang nyata di hadapan.
Sehingga tak salah bila banyak pihak yang menyebut Lapangan Garung ini sebagai tempat salat ied dengan view termegah di dunia.
Pada saat Idul Adha kemarin, lautan manusia sudah memadati jalanan menuju Lapangan Garung sejak pukul 04.30 WIB atau selepas salat Subuh.
Iring-iringan puluhan ribu orang berjalan kaki di jalan desa menuju Lapangan Garung.
Meski sudah datang pagi, kebanyakan pengunjung sudah tidak bisa memasuki Lapangan Garung karena sudah penuh.
Banyak jemaah tidak kebagian tempat Salat Idul Adha.
"Ini di luar perkiraan kami. Lapangan ini kapasitasnya 5.000 orang, tetapi pengunjung yang datang kabarnya mencapai 27.000 orang," kata panitia Salat Idul Adha Dusun Garung bernama Sunwiguna kepada Kompas.com di lokasi, Jumat.
Pihaknya pun meminta maaf kepada jemaah yang tidak kebagian tempat untuk melaksanakan salat Idul Adha kali ini.
Sunwiguna mengatakan, Lapangan Garung sudah penuh, bahkan sejak waktu salat subuh.
Sebab, pada Jumat kemarin tidak hanya Salat Idul Adha yang digelar di Lapangan Garung.
Menurutnya, pihak panitia juga menggelar salat subuh berjemaah.
Pada Salat Subuh berjamaah itu juga dihadiri langsung oleh Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat.
“Makanya lapangannya sudah penuh sejak salat subuh,” tutur Sunwiguna.
Akibatnya, kata Sunwiguna, banyak jemaah yang datang usai Salat Subuh sudah tidak kebagian tempat Salat Idul Adha.
Sehingga akhirnya mereka sampai melaksanakan salat di jalan dan kebun penduduk.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengakui bahwa kapasitas Lapangan Garung memang belum cukup untuk menampung semua pengunjung.
"Bahkan tadi saat salat dimulai, saya melihat banyak orang yang melaksanakan salat di kebun tembakau," ujar dia.
Oleh karena itu, pihaknya ke depan akan mengusahakan agar Lapangan Garung bisa diperluas lagi, sehingga bisa menampung lebih banyak jemaah.
"Tanggung jawab saya sebagai kepala daerah, nanti kita akan cari skema gimana untuk memperpanjang lapangan ini agar bisa menampung lebih banyak jemaah," imbuhnya
Afif mengatakan, Salat Idul Adha seolah sudah menjadi event wisata tahunan.
Makanya ke depan akan diupayakan untuk ditambahkan atraksi wisata.
"Kita juga punya ikon, yakni balon udara. Bisa jadi ke depan kita akan mengadakan festival balon udara sehari sebelum salat Id," tambah Afif.
Bahkan bupati mengatakan, Lapangan Garung sudah dikenal jadi tujuan wisata, terutama saat momen Shalat Idul Adha.
Makanya ia menghadiri acara salat Idul Adha di Lapangan Garung.
"Kemudian view-nya gunung. Ini sampai orang luar negeri aja datang. Dari Malaysia. Ini homestay sekarang udah penuh," tambah Afif.
Dan ternyata jemaah yang memadati Lapangan Garung tidak hanya berasal dari Kabupaten Wonosobo dan sekitarnya saja.
Sebab, banyak juga pengunjung dari daerah jauh. Hal itu terungkap saat announcer bertanya kepada pengunjung seputar daerah asal.
Banyak pengunjung dari daerah jauh yang maju untuk menjawab.
Beberapa orang datang dari daerah jauh, seperti Jepara dan Indramayu.
Bahkan, ada pengunjung yang datang jauh-jauh dari Malaysia.
Ia mengungkapkan kesan-kesannya melalui pengeras suara dengan bahasa Melayu.
Dia mengaku terkesan dengan keindahan Lapangan Garung yang diapit dua gunung, yakni Sindoro dan Sumbing.
Sementara pengunjung lain bernama Fadil, mengaku berangkat dari Yogyakarta pukul 01.00 WIB dan sampai pukul 04.00 WIB, hanya untuk bisa merasakan sensasi salat Idul Adha di Lapangan Garung.
"Enggak nyangka sebanyak ini pengunjungnya. Saya tahu ini ya dari media sosial," imbuhnya.
Meski begitu, sambung dia, rasa lelah dan mengantuknya seolah terbayar dengan keindahan panorama yang tersaji di Lapangan Garung. (tribunnetwork)
Pelaku Pengintaian Kacab Bank BUMN Sempat Kabur Saat Akan Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Putri Apriyani Tewas Dibunuh Pacarnya Oknum Polisi, Keluarga Ingin Pelaku Dihukum Mati |
![]() |
---|
Mahfud MD Soroti Kejanggalan Kekayaan Immanuel Ebenezer yang Capai Rp 17,6 M |
![]() |
---|
Peran Pelaku RS dalam Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Sumiati Tak Lama Setelah Kejadian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.