Berita Terkini Nasional

Alasan Polisi Bebaskan Pemuda yang Tikam Pacar Ibunya di Jambi

Alasan polisi bebaskan pelaku penikaman  ibu kandung dan pria kekasih ibunya, pria inisial RK (22).

Editor: taryono
KOMPAS.COM/ARYO TONDANG
KASUS PENIKAMAN - Kapolsek Kotabaru AKP Jimi Fernando (kanan) sedang menanyai RK, tersangka penikaman di Kotabaru, Kota Jambi, Jumat (13/6/2025). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAMBI - Alasan polisi bebaskan pelaku penikaman  ibu kandung dan pria kekasih ibunya, pria inisial RK (22).

Pasalnya, korban mencabut laporan polisi atas dasar kemanusiaan. 

Peristiwa terjadi di RT 06, Kelurahan Suka Karya, Lorong Siswa, Kotabaru, Kota Jambi.. 

Kapolsek Kotabaru AKP Jimi Fernando mengatakan, kasus ini diselesaikan melalui pendekatan restorative justice (RJ) setelah seorang anggota DPR datang dan mendorong agar persoalan diselesaikan secara kekeluargaan. 

"Jadi salah satu perwakilan rakyat datang kepada kita, meminta kasus ini RJ. Mengingat adik pelaku mengalami musibah laka tunggal dan koma," kata Jimi saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (18/6/2025).

Ia menyebut, adik RK saat ini masih dalam perawatan intensif di rumah sakit, dan tidak ada anggota keluarga lain yang bisa merawatnya.

"Atas dasar rasa kemanusiaan, kita lakukan RJ. Dan dengan didampingi keluarga, RJ terlaksana," ujar Jimi.

Setelah dibebaskan, RK langsung menuju rumah sakit untuk merawat adiknya yang belum sadarkan diri. 

Sebelumnya, RK ditetapkan sebagai tersangka kasus penikaman terhadap ibu kandungnya, ES, dan kekasih ibunya, Andi (33), pada Kamis (12/6/2025).

Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Jambi, RK mengaku emosi lantaran berkali-kali memergoki ibunya berduaan dengan Andi di rumah saat dirinya sedang bekerja.

 "Kejadian ini sudah saya peringatkan juga, dan sudah lima kali saya peringatkan secara baik-baik, tapi tidak didengar. Dan ini kejadian yang keenam," ujar RK, Jumat (13/6/2025).

Ia mengatakan, saat itu dirinya baru pulang kerja dan mendapati pria tersebut berada di dalam kamar tanpa sehelai baju. 

RK yang lelah dan kesal langsung kehilangan kendali. 

"Karena dalam kondisi capek, baru pulang kerja, jadi pikiran itu khilaf, dan melakukan penusukan ke laki-laki itu," ujarnya.

RK juga mengungkapkan kekesalannya terhadap Andi yang kerap meminjam uang dari ibunya hingga membuat banyak debt collector datang menagih.

 "Jadi, debt collector sering nagih ke rumah. Ibu aku yang sering bayar utang dia," tambah RK.

Peristiwa bermula saat RK pulang ke rumah sekitar pukul 10.15 WIB dan mendapati pintu samping terkunci.

Ia lalu masuk melalui pintu depan yang dikuncinya sendiri.

Ketika masuk, RK mendapati ibunya panik dan pucat. 

Saat mengecek ke kamar, ia menemukan seorang pria tengkurap tanpa busana di kolong tempat tidur.

RK menarik pria itu keluar dan kemudian mengambil pisau di dapur.

Dalam kondisi emosi, RK menikam punggung Andi. Ibunya yang berusaha melerai juga terkena tikaman di bagian punggung.

Andi sempat kabur ke rumah tetangga, namun dikejar dan ditikam sekali lagi oleh RK.

Warga yang melihat keributan tersebut segera mengamankan pelaku dan membawa kedua korban ke RS Bhayangkara.

(Tribunlampung.co,.id/Kompas.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved