Berita Terkini Nasional

Alasan Dedi Mulyadi Ogah Patungan Subsidi Transjabodetabek Tak Disoal Pramono Anung

Justru Pramono Anung di hadapan Dedi Mulyadi, mengaku bakal menggratiskan warga Jawa Barat naik angkutan umum di Jakarta.

Kolase Tribunnews/Fersianus Waku/TribunJakarta
SOAL PATUNGAN SUBSIDI - Gubernur Jakarta Pramono Anung (kanan) di kediamannya, Jalan Haji Ambas, Cipete, Jakarta, Kamis (28/11/2024). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri) ogah patungan subsidi Transjabodetabek tak disoal Pramono Anung. 

Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta menargetkan menambah lima rute baru lagi hingga akhir tahun.

Salah satu rute yang akan dibuka dalam waktu dekat ialah Terminal Bekasi-Dukuh Atas via Tol Becakayu (Bekasi-Kampung Melayu).

“Nanti setelah Bekasi-Dukuh Atas diluncurkan, keluar lagi satu rute baru. Nanti dispill satu-satu ya,” 

Dedi Mulyadi Ogah Patungan Subsidi Tarif Transjabodetabek

Sebagai informasi tambahan, sejauh ini layanan Transjabodetabek sepenuhnya ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta, termasuk soal subsidi tarif.

Sampai saat ini belum ada daerah lain yang ikut patungan memberikan subsidi untuk layanan ini, termasuk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang blak-blakan menyebut layanan ini bukan program prioritasnya.

Politikus Gerindra yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini menyebut, pihaknya saat ini masih mempertimbangkan urgensi pemberian subsidi.

“Ya kalau transportasi publik dilihat urgensinya, kalau urgensinya itu adalah hal mendasar, kami tidak ada masalah,” ucapnya saat ditemui di Hotel Borobudur, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025).

Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta selama ini menanggung sendiri subsidi layanan Transjabodetabek.

Setiap penumpang diberi subsidi Rp11.500, sehingga tarif layanan tersebut hanya Rp3.500 saja.

Alih-alih ikut patungan subsidi Transjabodetabek, KDM mengaku memilih untuk menyiapkan angkutan pedesaan.

“Tetapi kalau bukan urgensinya, kami akan memprioritaskan hal-hal yang lebih mendasar. Misalnya, kalau hari ini di Jakarta kita bicara Transjakarta, tetapi kita harus juga bicara Jawa Barat itu adalah desa,” ujarnya.

KDM juga mengaku lebih memilih menyiapkan bus selolah ketimbangkan memberikan subsidi transportasi kepada warganya di Bogor, Bekasi, dan Depok.

“Saya mendorong anak-anak sekolah pergi ke sekolah untuk tidak bawa kendaraan bermotor saja, itu kan ke depan harus saya pikirkan juga bus sekolahnya mereka, alat transportasi publik mereka, karena jarak ke sekolahnya jauh,” tuturnya.

Hal ini pun tak dipermasalahkan Pramono.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved