Berita Terkini Nasional

3 Mahasiswi Korban Pembunuhan Sadis di Padang Pariaman Terkenal Baik di Kampusnya

Ketiga mahasiswi tersebut adalah Siska Oktavia, Adek Gustiana dan Septia Adinda, pernah kuliah di STIE Keuangan Perbankan dan Pembangunan Kota Padang.

Dokumentasi/Polres Padang Pariaman
KASUS PEMBUNUHAN SADIS- Sejumlah petugas kepolisian saat mengevakuasi dua kantong jenazah di Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (19/6/2025). Tiga mahasiswi korban pembunuhan sadis di Padang Pariaman terkenal baik di kampusnya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sumatera Barat - Tiga mahasiswi korban pembunuhan sadis di Padang Pariaman, Sumatera Barat terkenal baik di kampusnya.

Ketiga mahasiswi tersebut adalah Siska Oktavia, Adek Gustiana dan Septia Adinda, pernah kuliah di STIE Keuangan Perbankan dan Pembangunan Kota Padang.

Keberadaan tiga korban pembunuhan di Padang Pariaman sebagai mahasiswi STIE KPP dibenarkan oleh Suhelmi Helia.

Diketahui Suhelmi Helia menjabat sebagai Ketua STIE KPP Padang.

Suhelmi mengetahui sosok ketiga korban, terutama untuk Siska Oktavia dan Adek Gustiana.

"Anaknya baik, pintar, aktif di kampus, tidak pernah ada masalah," ungkapnya, Jumat (20/6/2025).

Sementara itu, pihak kampus tidak terlalu mengenal dan mengetahui Septia Adinda karena hanya sebentar saja kuliah di STIE KBP Padang.

Suhelmi juga mengungkapkan bahwa beberapa hari setelah dikabarkan hilang, orang tua dari Siska datang ke kampus untuk menanyakan keberadaan anaknya.

"Tentu kami juga bertanya kepada orang tuanya,  bagaimana keseharian dari Siska ini, kemudian kami saat itu juga mendengar cerita kalau Adek ini sering ke rumah Siska untuk menyelesaikan skripsinya bersama, Adek pun sering tidur dirumah Siska," terangnya.

"Karena mengetahui hal itu, saya mencoba menghubungi Kapolres yang kebetulan juga merupakan anak teman kuliah saya dulu. Saya menyebutkan kalau ada mahasiswa saya asal Padang Pariaman sudah dua hari tidak pulang, kemudian pihak Polres menghubungi pihak keluarga Siska untuk mencari informasi awal," sambungnya.

Selanjutnya, kata Suhelmi, pihak kampus pun juga berusaha membantu untuk mencari keberadaan Siska dan Adek dengan cara mengabarkan kepada teman-temannya.

"Kita tanya teman-temannya, kita sebar informasi ke alumni jika ada yang melihat keberadaan meraka," ujarnya.

Suhelmi mengakui bahwa dirinya dan pihak kampus terkejut ketika mengetahui bahwa Siska dan Adek ditemukan dalam keadaan kondisi meninggal dunia terkubur di dalam sebuah sumur.

"Kemudian yang paling mengejutkan yaitu pelakunya adalah pacarnya Siska itu sendiri. Karena saya sebelumnya sempat bertemu dengan pelaku saat dimintai keterangan oleh polisi, saya juga sempat bertanya kepada pelaku dimana keberadaan Siska terakhir," katanya.

"Saya bertanya apakah benar pacarnya Siska, kemudian dimana kira-kira keberadaan Siska terakhir. Saat menjawab itu, si pelaku pun sedih dan menangis," sambungnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved