Berita Terkini Mancanegara
AS Klaim Lenyapkan Situs Nuklir Iran dengan 6 Bom dan 30 Rudal Tomahawk
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim telah menghancurkan situs nuklir rahasia di Fordo dengan bom dan rudal.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim telah menghancurkan situs nuklir rahasia di Fordo.
Selain, Fordo militar AS juga menyerang dua fasilitas nuklir Iran lainnya.
Klaim pelenyapan tersebut disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu (21/6/2025).
"Sejumlah muatan penuh bom dijatuhkan di Fordo. Fordo sudah lenyap," tulis Trump di media sosial Truth Social miliknya, dikutip dari Reuters.
"Iran sekarang harus setuju untuk mengakhiri perang ini," tambahnya dengan huruf kapital.
Kepada Fox News, ia menyebutkan bahwa enam bom penghancur bunker dijatuhkan di Fordo, sedangkan 30 rudal Tomahawk ditembakkan ke dua lokasi lainnya.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada Reuters, pesawat bomber siluman B-2 dikerahkan dalam serangan ini.
Pejabat tersebut berbicara secara anonim karena belum berwenang memberikan pernyataan resmi.
Sementara itu, pejabat Iran yang dikutip kantor berita Tasnim mengonfirmasi bahwa sebagian fasilitas Fordo memang terkena serangan udara.
Fordo adalah situs nuklir rahasia Iran yang terletak jauh di bawah tanah, diyakini sedalam ratusan meter.
Hanya Amerika yang memiliki bom untuk menghancurkan Fordo, yaitu GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP).
Namun, belum ada keterangan apakah militer AS menggunakan senjata itu untuk menggempur Fordo.
Trump lalu memperingatkan Teheran, akan ada serangan lanjutan jika Iran tidak segera memilih jalan damai.
"Serangan ini merupakan keberhasilan militer yang spektakuler," ujar Trump dalam pidato yang disiarkan dari Ruang Oval Gedung Putih.
"Fasilitas pengayaan nuklir utama Iran sudah dihancurkan sepenuhnya," imbuhnya,
Lebih lanjut, Trump menyampaikan bahwa masa depan Iran kini bergantung pada dua pilihan: perdamaian atau tragedi.
Ia menegaskan bahwa AS masih memiliki banyak target militer lainnya di Iran.
"Jika perdamaian tidak segera tercapai, kami akan menyerang target-target itu dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Pengeran Alwaleed bin Khaled Al Talal yang Koma Selama 20 Tahun Dinyatakan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Meninggal di Gunung Rinjani, Pemakaman Juliana Marins Dihadiri Ibu Negara Brasil |
![]() |
---|
Jenazah Juliana Marins Akan Diautopsi Ulang di Brasil Atas Permintaan Keluarga |
![]() |
---|
Rusia, China, dan Korut Diprediksi Akan Bereaksi Atas Serangan Udara AS ke Situs Nuklir Iran |
![]() |
---|
Iran Nyatakan Perang Setelah 3 Situs Nuklirnya Dibom Amerika Serikat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.