Berita Terkini Mancanegara
Iran Nyatakan Perang Setelah 3 Situs Nuklirnya Dibom Amerika Serikat
Atas serangan militer AS tersebut, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan perang pada Minggu (22/6/2025).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir utama di Iran.
Atas serangan militer AS tersebut, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan perang pada Minggu (22/6/2025).
Dengan demikian, perang besar-besaran di Timur Tengah yang melibat Iran melawan AS dan Israel akan mulai terjadi.
“Ini bukan lagi sekadar saling serang. Ini sudah masuk fase perang terbuka,” ujar seorang analis Timur Tengah kepada Euronews.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Israel langsung menaikkan status siaga ke tingkat tertinggi.
Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan pembatalan seluruh kegiatan pendidikan, acara publik, dan aktivitas kerja non-esensial.
Fordow hanya bisa dijangkau AS Fasilitas nuklir Fordow, salah satu lokasi yang diserang AS, selama ini dianggap sangat sulit dihancurkan tanpa bom penghancur bunker berdaya tinggi.
Pejabat AS dan Israel menyatakan bahwa hanya pesawat pengebom siluman B-2 milik Amerika yang mampu membawa bom GBU-57 seberat 15.000 kilogram yang dirancang menembus lapisan tanah hingga 60 meter sebelum meledak.
“Bom jenis ini bisa dijatuhkan berturut-turut, menciptakan efek seperti bor yang menembus bunker bawah tanah,” jelas seorang pejabat pertahanan kepada media AS.
Namun, menurut laporan, sebagian struktur Fordow bisa saja terletak jauh lebih dalam, bahkan mencapai ratusan meter di bawah permukaan tanah.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan akan memutuskan dalam dua minggu ke depan apakah AS akan bergabung dalam perang.
Namun, keputusan itu datang hanya dua hari kemudian.
Langkah ini terjadi di tengah laporan bahwa AS telah mengalihkan sejumlah besar pesawat militer ke Timur Tengah selama beberapa hari terakhir.
Trump juga dijadwalkan bertemu dengan tim keamanan nasionalnya Sabtu malam waktu AS, sebelum akhirnya mengumumkan serangan ini.
Iran sebelumnya telah memperingatkan bahwa keterlibatan AS akan memicu konsekuensi besar.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Rabu lalu mengatakan bahwa serangan terhadap negaranya “akan berakhir dengan kerugian yang tidak bisa diperbaiki” bagi AS.
Dengan serangan langsung ini, ancaman tersebut kini menjadi kenyataan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Pengeran Alwaleed bin Khaled Al Talal yang Koma Selama 20 Tahun Dinyatakan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Meninggal di Gunung Rinjani, Pemakaman Juliana Marins Dihadiri Ibu Negara Brasil |
![]() |
---|
Jenazah Juliana Marins Akan Diautopsi Ulang di Brasil Atas Permintaan Keluarga |
![]() |
---|
Rusia, China, dan Korut Diprediksi Akan Bereaksi Atas Serangan Udara AS ke Situs Nuklir Iran |
![]() |
---|
AS Klaim Lenyapkan Situs Nuklir Iran dengan 6 Bom dan 30 Rudal Tomahawk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.