Berita Terkini Nasional
Tangisan Febri Lihat Wanita yang Dinikahi 12 Hari Lalu Tewas dalam Insiden KMP Tunu
Febri dan istrinya, Cahyani merupakan korban dari KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bali - Tangis Febriani alias Febri pecah melihat wanita yang baru dia nikahi 12 hari lalu sudah terbujur kaku.
Febri dan istrinya, Cahyani merupakan korban dari KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025).
Diketahui Febri dan Cahyani berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur sama-sama merantau ke Denpasar untuk bekerja.
Keduanya kembali ke kecamatan Rogojampu, Kabupaten Banyuwangi untuk menikah pada 20 Juni 2025 lalu.
Setelah 12 hari menikah, Febriani dan Cahyani memutuskan kembali merantau lagi ke Denpasar untuk bekerja.
Naas tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya memisahkan pengantin baru ini untuk selama-lamanya.
Padahal usia pernikahan mereka masih seumur jagung harus terhenti karena Cahyani sang istri menjadi korban tewas tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Sementara Febriani sang suami selamat dari tragedi tersebut.
1. Kerja di Bali
Keduanya memutuskan kembali ke Denpasar untuk bekerja dengan menggunakan jasa travel.
Keduanya berangkat dari rumah menuju Pelabuhan Ketapang sekitar 30 menit perjalanan pukul 22.00 hingga 23.00 WITA.
“Kami berangkat pukul 22.00 WITA sampai Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 22.30 WITA dan langsung naik kapal” ujar Febriani saat ditemui di posko ASDP Gilimanuk Kabupaten Jembrana Kamis(3/7/2025), mengutip tayangan YouTube Tribun-Bali.com.
Menurut Febriani yang kerap melakukan perjalanan laut mengira kapal yang oleng merupakan hal biasa dan pengaruh dari gelombang laut saja.
Tidak ada informasi apapun atau peringatan bahaya dari pihak kapal atas keolengan atau masalah pada kapal.
Awalnya bagian depan mengalami oleng ke arah kiri ditambah beban berat yang ditanggungnya tak kurang dari hitungan menit kapal tersebut tenggelam.
Situasi panik menyelimuti penumpang yang berhamburan menyelamatkan diri.
“Kejadiannya begitu cepat, tidak ada yang mengira kapal KMP Tunu Pratama Jaya akan tenggelam” katanya.
Kondisi mesin kapal dan lampu telah mati di tambah posisi kapal juga semakin miring.
2. Pelukan Terakhir
Cahyani yang tidak bisa berenang disuruh untuk memeluk tubuh Febriani dan memutuskan untuk melompat ke laut, namun di barengi tenggelamnya kapal AKP Tunu Pratama Jaya gelombang besar menghantam keduanya.
“Pada saat itulah pelukan istri saya terlepas” jelasnya.
Setelah sadar di permukaan dalam kondisi gelap Febriani mencoba untuk mencari sang istri, namun tak kunjung ketemu.
Febriani memutuskan untuk naik ke kapal karet dan bergabung bersama 11 korban selamat lainnya.
“Saya akhirnya dibantu orang-orang naik ke kapal karet saat itu masih mencoba memanggil istri saya tapi tetap tidak ada jawaban, di situ lah saya putus asa tapi masih berusaha berfikir positif mungkin istri saya di perahu karet yang lain” ujarnya.
3. Diselamatkan Perahu Nelayan
Semalaman terombang-ambing akhirnya 12 korban selamat termasuk Febriani. Mereka terselamatkan ketika melihat perahu nelayan melintas.
Kapasitas terbatas mengakibatkan kapal nelayan hanya bisa mengangkut setengah nya saja dari 12 orang dan sisanya di jemput oleh rekan nelayan tersebut.
Febriani langsung dibawa ke Posko APDB Gilimanuk pukul 09.30 WITA pada Kamis (3/7/2025).
4. Kabar Istri Meninggal Dunia
Sampai di Posko Febriani mendapat kabar bahwa istrinya yaitu Cahyani telah meninggal dunia.
Ketika melihat jenazah sang istri tangis Febriani pecah dan ditenangkan oleh keluarganya.
Diketahui Febriani dan Cahyani sama-sama merantau ke Denpasar, Bali untuk bekerja.
Keduanya memutuskan pulang kampung di Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi untuk menikah pada tanggal 20 Juni 2025 lalu.
Setelah 12 hari menikah, Febriani memutuskan kembali merantau ke Denpasar untuk bekerja, namun naas tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya memisahkan keduanya untuk selama-lamanya.
( Tribunlampung.co.id / Tribunnews.com )
Kesaksian Tetangga Setelah ART Bunuh Majikannya Dea Permata |
![]() |
---|
Polda Jateng Ungkap Alasan Tembakkan Gas Air Mata Saat Demo di Pati |
![]() |
---|
Sekjen Gerindra Sugiono Tegur Bupati Pati Imbas Demo Besar-besaran Warga |
![]() |
---|
Abraham Samad Diminta Jawab 56 Pertanyaan Saat Diperiksa di Polda Metro Jaya |
![]() |
---|
BAZNAS Pesawaran Perkuat Peran UPZ Desa untuk Penyaluran Zakat Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.