Berita Terkini Nasional
Kawal Anak Sakit, Aipda Bolu Hadapi Emosi Pengendara yang Mengadangnya di Puncak
Anggota Satlantas Polres Bogor, Aipda Bolu Simanjuntak cekcok mulut dengan pengendara yang mengadangnya.
Tribunlampung.co.id, Bogor - Anggota Satlantas Polres Bogor, Aipda Bolu Simanjuntak cekcok mulut dengan pengendara yang mengadangnya.
Momen itu terjada saat Aipda Bolu Simanjuntak mengawal anak sakit di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Minggu (6/7/2025).
Dalam video yang terekam bodycam milik Aipda Bolu itu, sang pengendara ngotot tidak memberikan jalan.
Sang pengendara beralasan dirinya sudah terjebak kemacetan selama lima jam di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor.
Bagaimana kronologi dan duduk perkara masalah ini?
Kejadian ini viral di media sosial, salah satu di antaranya diunggah akun instagram @info_jabodetabek pada Selasa (8/7/20225) siang.
Dalam video berdurasi tak sampai satu menit itu, terekam momen Aipda Bolu melakukan pengawalan.
Awalnya sang polisi menyapa seorang pria yang mengemudikan mobil baleno berwarna merah.
Dalam mobil tersebut, terlihat seorang istri yang memangku anaknya.
Di kening anaknya terpasang plester pereda demam.
Aipda Bolu kemudian bertanya kepada pengendara mobil, apakah dia yang menghubungi dan meminta pengawalan kepada Satlantas Polres Bogor.
"Pak yang minta bantuan ya? Oke saya bantu pengawalan," ujar AIpda Bolu menenangkan.
Sementara pria itu hanya mengangguk dan menyambut jabatan tangan.
"Tenang Pak, nanti saya kawal," kata Aipda Bolu.
Dalam tayangan berikutnya, terekam momen ketika Aipda Bolu memberikan pengawalan.
Bersamaan dengan nyaringnya suara sirine, seluruh kendaraan yang terjebak kemacetan di Jalan Raya Puncak itu terlihat menepikan kendaraan.
Aipda Bolu berhasil membelah kemacetan di momen libur panjang itu.
Namun tak berselang lama, tayangan video berubah, memperlihatkan kejadian yang sedikit menegangkan.
Tampak pengemudi mobil Toyota Rush berpelat nomor F1397RU memalangkan mobilnya di tengah jalan.
Ketika semua mobil membating stir ke kiri untuk memberikan jalan, pengendara mobil berwarna hitam itu justru memalangkan mobilnya.
Tak hanya itu, pria berkepala plontos itu pun turun dari mobilnya.
Dirinya menyatakan keberatan atas aksi yang dilakukan Aipda Bolu.
"Alon-alon (pelan-pelan) sedikit! Saya dari sana empat jam, semua ikut aturan!" bentak pria berkelapa plontos itu kepada Aipda Bolu.
"Oke, bapak tahu tidak siapa yang saya kawal siapa? bapak silahkan dilihat," balas Aipda Bolu.
Belum sempat menyampaikan lebih lanjut pernyataannya, pria dari anak yang sakit ikut turun ke jalan.
Pria itu marah dan menyatakan keberatan karena dihadang pria berkepala plontos.
"Anak saya sakit!" katanya.
Merasa tak lagi berargumen, pengendara Toyota Rush itu pun membuang muka.
Seraya masuk ke dalam mobilnya, pria itu menyampaikan seharusnya orang sakit harus dibawa dengan ambulan.
Bukan dengan mobil pribadi dengan pengawalan polisi.
"Pake ambulan, pake ambulan," ujarnya sembari masuk ke dalam mobil.
Terkejut dengan pernyataan pria berkepala plontos itu, Aipda Bolu menegaskan situasi ini adalah darurat.
Diskresi harus dilakukan karena tidak adanya ambulans.
Pertanyaan Aipda Bolu sempat dikomentari oleh pria berkepala plontos, namun tidak begitu jelas.
"..., semua orang kena macet pak!" teriak pria berkepala plontos itu.
Aipda Bolu yang mendengar pernyataan itu pun memberikan teguran.
"Hei nggak boleh seperti itu! iya saya tahu (macet), tapi bapak tahu, suatu saat kalau anak bapak sakit di tengah jalan, nyari-nyari ambulan kalau misalnya ada!," ujar Aipda Bolu.
"Saya udah lima jam dari bawah," balas pria berkepala plontos itu lagi.
"Iya, dia sudah berapa jam yang sakit itu. Bapak lima jam orang sehat pak," balas Aipda Bolu menegaskan.
Tak melanjutkan perdebatan, pria berkepala plontos itu pun menepikan kendaraannya.
Perjalanan Aipda Bolu dan ayah yang membawa anaknya yang tengah sakit dilanjutkan menuju Rumah Sakit Siloam Bogor.
Karena ada permintaan
Mengutip Warta Kota dari keterangan admin akun instagram @info_jabodetabek menjelaskan aksi Aipda Bolu itu merespons laporan darurat mengenai seorang anak yang mengalami demam tinggi dan terjebak kemacetan, di tengah padatnya arus lalu lintas kawasan Bogor.
Anggota Satlantas bernama Aipda Bolu Simanjuntak atau akrab disapa @bolugemoy, langsung bergerak cepat usai menerima laporan dari keluarga pasien.
“Kepada rekan Satlantas Polres Bogor, terdapat anak dari pelapor dengan kondisi drop karena demam tinggi, sudah terjebak di jalan sejak pukul 11. Pelapor meminta bantuan agar dibukakan jalan agar bisa segera dibawa ke IGD,” begitu isi laporan yang diterima petugas.
Aipda Bolu segera membantu pengawalan kendaraan menuju rumah sakit terdekat agar pasien segera mendapat penanganan medis.
Namun dalam perjalanan, iring-iringan sempat dihentikan oleh pengendara lain yang tidak memahami situasi darurat tersebut.
Meski begitu, pengawalan tetap berjalan lancar hingga akhirnya pasien berhasil tiba di IGD.
Macet hingga 10 Jam
Kemacetan parah terjadi di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Salah satu warga yang baru saja pulang dari Cianjur, Jawa Barat bahkan harus menempuh waktu 9,5 jam dari Cianjur hingga sampai ke Bogor.
Warga bernama Ning menceritakan bahwa dirinya baru saja mengantar anaknya ujian kenaikan tingkat karate di Cianjur Kota, Jawa Barat.
Ia bersama rombongan lainnya bertolak dari Cianjur pada Minggu (6/2025) sekira pukul 13.00 WIB.
Perjalanan sempat lancar hingga sampai Cipanas.
Kemacetan baru ditemui saat tiba di Cibodas.
"Ke Rest Area Cibodas dulu istirahat kirain setelah itu nggak macet eh malah parah(macetnya)," kata Ning dikutip dari Tribunnews.com.
Setelah Cibodas, lalu lintas tidak bergerak sama sekali, ditambah kawasan Puncak diguyur hujan cukup deras.
"Anak-anak peserta ujian kenaikan tingkat banyak yang muntah," kata dia.
Penyebab kemacetan parah di kawasan Puncak kata Ning lantaran volume kendaraan yang cukup banyak bersamaan dengan akhir pekan dan liburan sekolah.
Ditambah lagi katanya ada insiden setelah kawasan Puncak Pass banyak kendaraan bermotor roda empat yang gagal menanjak.
"Ada banyak merosot mobil kan licin jalanan, jadi satu-satu naik. Ini yang bikin lama, dari atas ditutup dulu," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
8 Guru dan Kepsek Jadi Tersangka Murid SD Tewas Tenggelam saat Rekreasi Sekolah |
![]() |
---|
15 Orang Terlibat Pembunuhan Kacab Bank BUMN Perannya Masing-masing Terungkap |
![]() |
---|
Sumiati Tewas Tergeletak di Tepi Jalan setelah Warga Dengar Gaduh Jelang Maghrib |
![]() |
---|
Pelaku Pengintaian Kacab Bank BUMN Sempat Kabur Saat Akan Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Putri Apriyani Tewas Dibunuh Pacarnya Oknum Polisi, Keluarga Ingin Pelaku Dihukum Mati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.