Berita Terkini Nasional
Brigadir Nurhadi Pesan Agar Kursi Diperbaiki, 'Biar Bisa Dipakai Orang Banyak Duduk'
Brigadir Muhammad Nurhadi ternyata sempat menyampaikan pesan kepada bapak mertuanya, Sukarmidi, agar memperbaiki kursi yang ada di kediamannya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lombok - Brigadir Muhammad Nurhadi ternyata sempat menyampaikan pesan kepada bapak mertuanya, Sukarmidi, agar memperbaiki kursi yang ada di kediamannya.
Ternyata, pesan tersebut menjadi pesan terakhir Brigadir Nurhadi sebelum ditemukan tewas.
Brigadir Nurhadi meminta kursi diperbaiki agar bisa dipakai duduk orang banyak. Kini, pesan tersebut terbukti, banyak orang yang duduk di kediamannya untuk mendoakannya.
Sebelum ditemukan tewas, Brigadir Nurhadi disebut berada di Gili Trawangan, Lombok, bersama Kompol Yogi dan Ipda Haris serta 2 wanita.
Di lokasi tersebut, Brigadir Nurhadi juga disebutkan ikut foya-foya serta pesta narkoba bersama 2 atasannya tersebut.
Namun, informasi itu dibantah bapak mertua Nurhadi, Sukarmidi, yang menyebutkan jika anak menantunya itu bukanlah tipe lelaki yang suka ikut pesta.
Sebelum mendengar kabar meninggalnya Brigadir Nurhadi, Sukarmidi mengaku mendapat firasat tak enak.
Brigadir Nurhadi sempat berpamitan ke keluarga besarnya, sebelum pergi bersama atasannya ke Gili Trawangan.
Akan tetapi, khusus pamitannya kali ini menimbulkan firasat tak enak dirasakan oleh sang mertua, Sukarmidi.
Firasat buruk sudah dirasakan keluarga sejak hari Selasa, sehari sebelum Brigadir Nurhadi meninggal pada Rabu (16/4/2025).
Nurhadi sempat berpesan kepada tukang bangunan yang mengerjakan pembuatan kursi kayu di rumahnya.
“Selasa dia sudah pamitan ke kawan, semua dikasih tau, yang bikin kursi (tukang) disuruh jadikan biar ada bisa dipakai orang banyak duduk,” ucap mertua Nurhadi, Sukarmidi saat ditemui di kediamannya yang berada di Dusun Lendang Re, Desa Sembung, Kecamatan Narmada Lombok Barat, Rabu (9/7/2025).
Sukarmidi menceritakan, korban mengaku tidak menginap, namun hanya untuk mengantar tamu.
Pada saat perjalanan ke Gili, sekira jam 4 sore, Nurhadi bahkan sempat melakukan video call dengan anaknya yang paling besar, yang masih berumur 5 tahun.
Akan tetapi, sejak memasuki waktu magrib, anaknya yang merasa kangen sempat mencoba mengontak korban, namun tidak pernah ada balasan.
Hingga anaknya juga sempat mengirimkan voice note melalu WhatshApp menanyakan kabar ayahnya dan disuruh untuk cepat pulang.
Akan tetapi, lama menunggu bukan kepulangan korban dengan selamat yang diterima keluarga, namun kabar duka bahwa korban meninggal dunia karena tugas.
Terpukul hati keluarga, Sukarmidi membenarkan firasatnya yang mengarah pada menantunya yang tutup usia, alih-alih karena kecelakaan tugas, Sukarmidi menduga Nurhadi dibunuh setelah dipaksa ikut ke Gili Trawangan.
Sukarmidi tidak terima dan membantah korban pergi untuk berpesta bersama atasannya dan wanita lain.
Terlebih pada saat kejadian berbarengan anak nomor dua Brigadir Nurhadi berusia satu bulan akan melangsungkan proses akikah.
Diungkapkannya, sosok Nurhadi dikenal polos, dan sangat mencintai anaknya, bahkan sepulang kerja ia selalu menyempatkan diri untuk mencium ke dua anaknya.
“Saya bantah Adi ke gili untuk foya-foya, ini nggak mungkin, karena pada saat itu (kejadian terbunuhnya Nurhadi) anak yang paling kecilnya itu akan di akikah,” katanya.
Atas pemberitaan miring itu, Sukarmidi menyebut sudah keterlaluan.
“Nggak mungkin Adi akan meninggalkan anaknya di momen penting hanya untuk sekedar poya-poya. Biasanya setelah pulang tetap dia cium anaknya, saya kok langsung sek, sudah nggak bener ini?” kata Sukarmidi.
Baca juga: Firasat Sebelum Brigadir Nurhadi Tewas, Anak Minta Cepat Pulang
( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TRIBUNNEWS.COM )
Kematian Brigadir Esco Dinilai Ayahnya Janggal, 'Ada Organ Tubuh yang Hilang' |
![]() |
---|
Mahasiswi Tewas Pacarnya Pingsan Diserang OTK saat Asyik Menikmati Suasana Pantai |
![]() |
---|
8 Guru dan Kepsek Jadi Tersangka Murid SD Tewas Tenggelam saat Rekreasi Sekolah |
![]() |
---|
15 Orang Terlibat Pembunuhan Kacab Bank BUMN Perannya Masing-masing Terungkap |
![]() |
---|
Sumiati Tewas Tergeletak di Tepi Jalan setelah Warga Dengar Gaduh Jelang Maghrib |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.