Berita Terkini Nasional
Harga Kekayaan Riza Chalid yang Jadi Tersangka Korupsi Pertamina
Raja minyak Indonesia Mohammad Riza Chalid diperkirakan memiliki kekayaan yang mencapai 415 juta dolar AS, atau sekitar Rp6,7 triliun.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Raja minyak Indonesia Mohammad Riza Chalid diperkirakan memiliki kekayaan yang mencapai 415 juta dolar AS, atau sekitar Rp6,7 triliun.
Saat ini, Riza Chalid telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung RI dalam dugaan korupsi oplos PT Pertamina yang merugikan negara Rp285 triliun.
Riza Chalid sendiri merupakan pengusaha ternama di Indonesia yang dikenal dekat dengan pemerintah dan DPR RI.
Kejaksaan Agung RI menyebut dalam kasus korupsi PT Pertamina, Riza Chalid berperan sebagai beneficial owner PT Orbit Terminal Merak.
PT Orbit Terminal Merak menjadi terminal strategis dan merupakan salah satu terminal independen penyimpanan BBM terbesar di Indonesia.
Diduga lewat terminal itulah BBM RON 90 Pertalite dijual dengan setara BBM RON 92 Pertamax.
Dalam laporan DW.com, media internasional berbasis di Jerman seperti dimuat Serambinews, Riza disebut selama bertahun-tahun memiliki pengaruh besar terhadap Pertamina Energy Trading Ltd (PETRAL), anak usaha PT Pertamina yang mengurusi perdagangan minyak.
Ia bahkan disebut-sebut sebagai sosok yang "mengendalikan" PETRAL selama puluhan tahun, menjadikannya figur yang sangat berpengaruh dalam rantai distribusi dan impor minyak nasional.
Namun saat tahun 2014 Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) membubarkan Petral karena dianggap biang keladi BBM mahal di Indonesia.
Riza Chalid juga dikabarkan memiliki kedekatan dengan beberapa tokoh penting era Orde Baru, termasuk Bambang Trihatmodjo, salah satu anggota keluarga Cendana.
Kedekatan ini memperkuat posisinya di dunia usaha dan politik nasional pada masa itu.
Nama Mohammad Riza Chalid pernah disebut dalam buku “Gurita Bisnis Cikeas” karya George Junus Aditjondro, yang mengulas jejaring kekuasaan dan bisnis di lingkaran elite politik Indonesia.
Selain itu Riza Chalid juga sempat terseret kasus Papa minta Saham bersama Ketua DPR RI saat itu Setya Novanto.
Dalam kasus tersebut, Riza diduga ikut hadir dalam pertemuan antara Ketua DPR saat itu, Setya Novanto, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin.
Pertemuan itu awalnya diminta sebagai pertemuan empat mata, namun Novanto justru membawa Riza Chalid, yang kemudian menjadi sorotan.
Figur Riza Chalid juga dikenal luas di luar negeri, khususnya di Singapura, di mana ia dikenal sebagai pengusaha yang sangat disegani.
Reputasinya terbentuk berkat keberhasilannya memenangkan berbagai tender besar di sektor minyak melalui perusahaannya, Global Energy Resources.
Global Energy Resources sendiri sempat menjadi pemasok utama minyak mentah untuk Pertamina Energy Services Ltd, anak usaha PT Pertamina.
Namun, setelah pemerintah menerapkan regulasi yang lebih ketat dalam pengadaan energi, peran Global Energy mulai meredup dan posisinya digantikan oleh perusahaan lain bernama Gold Manor, yang juga berada di bawah kendali Riza Chalid.
Kiprah bisnis Riza Chalid menempatkannya dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.
Menurut laporan Antara, bisnis yang dijalankan oleh Mohammad Riza Chalid mampu menghasilkan pendapatan sebesar 30 miliar dolar AS per tahun, atau setara dengan sekitar Rp486 triliun berdasarkan asumsi kurs Rp16.216 per dolar AS.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
Presiden Prabowo Kecewa dengan Petugas Gara-gara Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis |
![]() |
---|
Ucapan Driver Ojol yang Bawa Bendera One Piece Soal Kematian Affan Dibalas Peluk Brimob |
![]() |
---|
Tangis Ibunda Affan Pecah saat Anies Baswedan Melayat Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis |
![]() |
---|
5 Tuntutan Mahasiswa setelah Rantis Brimob Lindas Driver Ojol sampai Tewas |
![]() |
---|
Terkuak Potongan Kaki yang Dibuang di Tempat Sampah Depan Hotel, Milik Pasien Amputasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.