Berita Terkini Nasional
Kisah 3 SD Negeri Hanya Terima Satu Siswa Baru, Digabung dengan Kakak Kelas
Tidak semua sekolah di Indonesia mendapatkan banyak siswa baru di tahun ajaran 2025/2026 ini.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tidak semua sekolah di Indonesia mendapatkan banyak siswa baru di tahun ajaran 2025/2026 ini.
Sebab, banyak juga sekolah terutama sekolah dasar negeri di berbagai daerah yang hanya mendapatkan satu siswa baru, bahkan ada yang sama sekali tidak mendapatkan siswa.
Padahal saat ini sudah memasuki masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Kegiatan MPLS yang biasanya diwarnai puluhan hingga ratusan orang tua yang mengantar anaknya untuk pergi sekolah di hari pertamanya, tidak terlihat di SDN 01 Dempel, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Bahkan di ruangan kelas 1 yang biasanya diisi banyak wajah anak-anak, tampak sepi. Hanya ada satu siswa baru yang mengikuti MPLS di sekolah tersebut.
Guru kelas I SDN 01 Dempel, Rumpini menyatakan, kendati hanya 1 siswa baru yang mendaftar, namun pelaksanaan MPLS tetap berjalan.
Satu siswa baru tersebut tetap mengikuti jadwal kegiatan MPLS selama lima hari ke depan.
"Kami tetap menggelar MPLS, meski hanya ada siswa yang mendaftar. Sebab, MPLS sudah menjadi program sekolah yang harus dilaksanakan bagi siswa baru,” kata Rumpini, Selasa (15/7/2025).
Satu siswa baru yang mendaftar SDN 01 Dempel adalah AKP (7), warga Desa Dempel, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.
Meski sendirian di ruang kelas I, AKP tetap bersemangat mengikuti MPLS. Awalnya AKP bingung lantaran sendirian tidak memiliki teman di kelas I.
Agar tak kebingungan, para guru menyambut AKP lalu mengantar ke ruang kelas I untuk mengikuti MPLS.
"Akhirnya kita ajak kelas diatasnya untuk ikut MPLS, agar tidak merasa sendirian," terangnya.
Rumpini mengatakan, AKP memilih SDN 01 Dempel lantaran sekolah itu berada di dekat rumahnya.
Ia menjelaskan jumlah pendaftar siswa baru SDN 01 Dempel terus menurun dari tahun ke tahun.
Kepala Sekolah SDN 01 Dempel, Endang Kurniasih menyatakan, jumlah siswa di sekolahnya minim.
Total jumlah siswa kelas 1 hingga kelas enam hanya 17 murid.
Mirisnya lagi, terdapat dua kelas yang kosong karena tidak ada yang mendaftar pada tahun 2021 dan 2023.
Kelas yang tanpa siswa itu yakni kelas 3 dan kelas 5.
Hal sama juga terjadi di SDN Jalen di Desa Jalen, Kecamatan Balong, Ponorogo, Jawa Timur.
Sekolah itu hanya menerima satu siswa baru, yakni Al Arsy Alfarizi.
Meskipun begitu, kegiatan MPLS tetap dilaksanakan seperti biasa.
“PPDB tahun ini sekolah kami hanya dapat 1 siswa. Padahal tahun kemarin kami dapat 11 siswa. MPLS tetap berjalan seperti biasa,” ungkap Kepala SDN Jalen, Dedy Adhi Nugroho, Selasa (15/7/2025).
Untuk memberikan semangat kepada siswa baru, pihak sekolah menggabungkan kelas 1 dengan kelas 2.
Dedy menambahkan, meskipun digabung, Al Arsy Alfarizi tetap mendapatkan bimbingan dari guru khusus kelas 1.
“Untuk MPLS digabung dengan kelas 2 tapi tetap didampingi oleh guru kelas 1,” imbuhnya.
Al Arsy Alfarizi yang bercita-cita menjadi polisi mengaku senang mengikuti MPLS di sekolah tersebut.
Ia juga terlihat mampu berinteraksi dengan kakak kelasnya meski menjadi satu-satunya siswa baru.
“Ya senang belajar di sini. Tadi kami diberi tugas menggambar,” katanya saat beristirahat.
Al Arsy juga menegaskan keinginannya untuk bersekolah di SDN Jalen karena kakaknya merupakan alumni dari sekolah yang sama.
“Mas ku dulu sekolah di sini. Meskipun tidak ada teman, saya tetap senang,” ucapnya.
Dedy menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah siswa baru.
Salah satunya menambah ekstrakurikuler drumband dan mengadakan outing class ke salah satu rumah makan, di mana siswa belajar memasak.
“Kami menambah kegiatan ekstrakurikuler drumband. Sosialisasi ke TK dengan mengajak outing class di salah satu tempat makan, sambil belajar memasak ayam bakar dan burger,” katanya.
Saat ini, jumlah siswa di SDN Jalen tercatat sebanyak 20 orang.
Rincian jumlah siswa per kelas adalah sebagai berikut: kelas 1 berjumlah 1 siswa, kelas 2 berjumlah 11 siswa, kelas 3 tidak ada siswa, kelas 4 berjumlah 3 siswa, kelas 5 ada 2 siswa, dan kelas 6 juga 3 siswa.
Peristiwa serupa juga terjadi di SDN Juncangcang 3 Pamekasan yang hanya diikuti seorang siswa, pada Selasa (15/7/2025).
Sebab, hanya ada satu siswa baru di sekolah itu. Kepala SDN 3 Juncangcang, Ahmad Muslim mengatakan, pihaknya sudah berusaha maksimal untuk mendapatkan siswa baru.
Namun, hasilnya belum sesuai harapan. Hanya ada satu siswa yang datang mendaftar ke sekolah itu.
"Kami jauh hari sudah pasang banner penerimaan siswa baru. Tapi per kemarin sudah kami turunkan karena masih gagal menarik siswa lebih banyak," katanya.
Pihaknya bahkan sudah berusaha melibatkan para guru.
Mereka membantu untuk mengajak orangtua calon murid untuk mendaftar.
Namun, usaha itu belum menuai hasil. "Kami sudah lakukan berbagai cara, tapi tetap satu siswa yang mendaftar di sekolah kami," tuturnya.
Pihaknya meyakini tahun depan siswanya akan kembali banyak.
Hal itu disampaikan sejumlah wali murid yang masih akan mendaftarkan anaknya tahun depan.
Pihaknya berharap tahun depan warga setempat bisa menyekolahkan anaknya ke SDN 3 Juncangcang.
"Dari hasil para guru turun ke wali murid, InsyaAllah untuk tahun depan akan kembali banyak siswa di sekolah ini. Tahun lalu, SDN Juncangcang 3 menerima siswa sebanyak 12 orang," pungkasnya.
(kompas.com)
Nasib Kakak Adik Terpaksa Gantian Seragam Sekolah, Tak Mampu Beli Baru |
![]() |
---|
Tak Terima Istrinya Difoto Kurir Paket COD, Suami Malah Bacok Pak RW |
![]() |
---|
Terkuak Motif Pembunuhan Pengantin Baru di Kebun Sawit |
![]() |
---|
Pengakuan Mengejutkan Kepala SMA PL Yosef, Wapres Gibran Tak Pernah Sekolah di Sana |
![]() |
---|
Dosen Ribut dengan Tetangga hingga Guling-guling di Tanah, Kini Ajukan Resign |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.