Berita Terkini Nasional

Motif Pria di Gresik Habisi Nyawa Driver Ojol Wanita

Polisi ungkap motif pria inisial SR nekat menghabisi nyawa driver ojek online (ojol) bernama Sevi Ayu Claudia.

Editor: taryono
ist
JASAD DALAM KARDUS - Penemuan jasad dalam kardus di jalan raya Kedamean, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik saat dibawa ke RS, Minggu (27/7/2025). 

Sampel telah dikirim ke laboratorium forensik untuk diteliti lebih lanjut.

AKBP Rovan Richard Mahenu juga menyampaikan, pihak keluarga mulai mencemaskan Sevi ketika ia tak kunjung pulang hingga malam hari.

Sang ibu, tante, dan sepupunya mencoba menghubungi korban setelah pukul 22.00 WIB, namun tak mendapat jawaban.

Diketahui, Sevi berpamitan kepada ibunya sekitar pukul 16.00 WIB tanpa menyebutkan tujuan.

Korban diketahui belum menikah dan tidak memiliki anak.

"Dalam beberapa hari ini kami akan melakukan rekonstruksi mengetahui peran-peran pelaku, apabila memungkinkan ada pelaku lainnya," tuturnya.

Gelagat Korban Tak Biasa

Duka menyelimuti kediaman Sevi Ayu Claudia di Sekardangan, Sidoarjo. Keluarga, kerabat dan tetangga berdatangan untuk berbelasungkawa ke tempat tinggal perempuan 30 tahun yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi jasad dalam kardus di Kedamean, Gresik.

Sumaiyah, ibunda almarhumah Sevi juga terlihat sangat sedih. Duka mendalam dirasakannya setelah tahu kabar kebergian sang anak. Apalagi, kematian putri kedua dari tiga bersaudara ini terdengar sangat memilukan.

Wanita driver ojek online itu ditemukan tak bernyawa dalam posisi terbungkus kardus, di semak-semak pinggir jalan di Kedamean, Gresik.

Ojek online adalah layanan transportasi berbasis aplikasi yang memungkinkan pengguna memesan ojek (sepeda motor) melalui smartphone.

“Selvi keluar rumah (Sabtu) sekira pukul lima sore. Tidak seperti biasanya, dia hanya melirik ke saya dan terus berangkat. Padahal biasanya dia bilang mau ke mana atau bagaimana,” ujar Sumaiyah sambil menitikkan air mata.

Sampai malam, putrinya itu tidak kunjung pulang. Perempuan yang sehari-hari berjualan toko kelontong inipun sempat menghubungi anaknya lewat chat. Sekira pukul 22.00 WIB, tapi tidak ada jawaban .

“Saya tutup toko sekira jam setengah sepuluh malam, Selvi biasanya pulang jam 10 malam. Tapi kemarin jam segitu belum pulang. Kemudian saya chat, saya tanya kok belum pulang sudah malam? Tidak ada jawaban sama sekali,” kisahnya sambil menangis.

Sumaiyah tetap menunggu putrinya. Sampai jam 23.00 WIB belum pulang, kemudian ditunggu lagi sampai jam 24.00 WIB juga tak kunjung ada kabar. Bahkan, Sumaiyah tetap bertahan menunggu putrinya sampai pukul 03.00 WIB.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved