Berita Viral

Sempat Tak Gentar Didemo Warga, Bupati Sudewo: Mosok Rakyatku Tak Tantang

Bupati Pati, Sudewo mengaku tidak bermaksud tantang warganya demo atas kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen. 

Editor: Kiki Novilia
TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal
TIDAK BERMAKSUD MENANTANG - Bupati Pati Sudewo saat memberikan keterangan pada wartawan. Ia tidak bermaksud menantang warga untuk berdemo atas kenaikan pajak. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pati - Bupati Pati, Sudewo mengaku tidak bermaksud tantang warganya demo atas kenaikan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen. 

Hal tersebut diungkapkan Bupati Pati melalui media sosial Instagram pada Kamis (7/8/2025).

Sebelumnya, Pemkab Pati menaikkan PBB-P2 hingga 250 persen yakni PBB-P2 karena belum pernah naik selama 14 tahun.

Kemudian penerimaan PBB-P2 Pati lebih rendah dari daerah sekitarnya.

Kenaikan ini diharapkan memenuhi beban pembangunan infrastruktur daerah.

Sudewo menegaskan tak akan mengubah kebijakannya meski didemo 50.000 warga.

“Siapa yang akan melakukan penolakan, saya tunggu. Silakan lakukan. Jangan cuma 5.000 orang, 50.000 orang aja suruh ngerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan,” ucap Sudewo.

Kabar terbaru, politisi partai Gerindra tersebut merevisi ucapannya dan mengatakan kenaikan pajak tidak berlaku untuk semua warga.

Menurutnya, angka 250 persen adalah maksimal dan sebagian besar warga mengalami kenaikan jauh di bawah itu.

Selain itu, dia pun membantah telah menantang warganya sendiri. 

”Saya tidak menantang rakyat. Sama sekali tidak ada maksud untuk menantang rakyat. Mosok rakyatku tak tantang (Masak rakyatku kutantang)," katanya dikutip Tribunnews.

"Saya hanya ingin menyampaikan supaya demo tersebut berjalan lancar dan betul-betul murni tuntutan aspirasi, bukan karena ditunggangi pihak-pihak tertentu,” sambung dia.

Kebijakan yang mendapat penolakan dari warga itu akan ditinjau ulang.

”Namun demikian, kalau ada yang menuntut supaya yang sampai 250 persen itu diturunkan, akan saya tinjau ulang,” ujar Sudewo.

Tak hanya itu, dia pun meminta maaf atas kericuhan yang terjadi. 

"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas kericuhan yang terjadi pada Selasa kemarin. kami tidak bermaksud melakukan perampasan," tulisnya.

"Hanya ingin menertibkan agar tidak mengganggu kirab hari jadi Kabupaten Pati dan acara 17 Agustus," sambung dia. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved