Berita Terkini Nasional

Dea Permata Tewas Dibunuh Pembantunya, Ibunya: Nyawa Dibayar dengan Nyawa

Dea Permata Kharisma (27) tewas dibunuh oleh pembantu rumah tangganya Dea Permata Kharisma (27).

|
Editor: taryono
Tribun Jabar/Deanza Falevi
TERSANGKA DIHADIRKAN - Ade Mulayana (26), pria yang menjadi tersangka atas tewasnya Dea Permata Karisma (27) dihadirkan pada jumpa pers di Mapolres Purwakarta, Kamis (14/8/2025).  Dea Permata Tewas Dibunuh Pembantunya, Ibunya: Nyawa Dibayar dengan Nyawa. 

Jenazah Dea Permata Kharisma pun kini sudah dimakamkan di TPU Dian Anyar yang tak jauh dari rumah duka.

Sosok Ade Mulyana

Ade Mulyana (26), diduga menjadi sosok pria yang menyebabkan tewasnya Dea Permata Kharisma (27) secara tak wajar.

‎Ade Mulyana merupakan pembantu atau asisten rumah tangga korban.

‎‎Kasi Humas Polres Purwakarta AKP Enjang Sukandi mengatakan, polisi telah menangkap pelaku pembunuhan Dea Permata Kharisma dalam waktu kurang dari 24 jam setelah kejadian.

‎"Jadi pelaku saat ini sudah diamankan oleh penyidik Polres Purwakarta, lagi dalam pemeriksaan," kata Enjang saat dihubungi Tribunjabar.id, Rabu (13/8/2025).

‎Enjang mengatakan, pelakunya yakni asisten rumah tangga korban diamankan pihak kepolisian di lokasi kejadian.

‎"Pelakunya ada di situ, yang pembantunya itu. Engga sembunyi sebenarnya, dia ada di situ sebenarnya," kata Enjang.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa pihak kepolisian masih mendalami motif dari kasus tersebut, sehingga terdua pelaku masih menjalani sejumlah rangkaian pemeriksaan.

Yang Teriak Dibunuh

Ade Mulyana diduga kuat pembantu rumah tangga yang disebut tetangga korban, Salbiah.

Detik-detik terakhir Dea Permata Karisma sebelum dibunuh itu memang diungkap tetangganya yang bernama Salbiah.

‎"Tadi sekitar jam 10 pagi, saya mau beli sayur. Bu Dea juga keluar, kayaknya mau belanja. Jam 11 siang, kami pulang hampir bersamaan," ujar Salbiah.

‎Saat itu, kata Salbiah, Dea terlihat normal.

"Saya sempat sapa dia yang lagi makan. Dia bilang buru-buru karena mau hujan dan jemurannya banyak," ujar Salbiah.

‎Tak disangka, beberapa jam kemudian, pembantu Dea berlari ketakutan sambil berteriak, "Ibu-ibu, Bu Dea dibunuh," kata Salbiah menirukan pembantu korban.

‎Salbiah dan warga lain langsung bergegas ke rumah Dea.

"Saya mau masuk, tapi di depan pintu ke dapur sudah ada jejak darah. Saya enggak berani lanjut, takut," katanya.

‎"Kayak bekas kaki habis menginjak darah."

Baca juga: Ibu Dea Permata Tak Menyangka Pembunuh Anaknya adalah Pembantu, Minta Nyawa Dibayar Nyawa

(Tribunlampung.co.id/TribunJabar.id) 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved