Berita Terkini Nasional

Akhir Pria yang Usir Ojol Paksa Penumpang Naik Opang Bayar 2 Kali Lipat Diciduk Polisi

Pihak polisi bergerak cepat mengamankan pria yang diduga sebagai tukang ojek pangkalan ini setelah peristiwa itu viral.

Kolase Istimewa-TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
REBUT PENUMPANG - Tampang tukang ojek pangkalan yang merampas kunci motor driver ojek online (ojol) di Stasiun Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Kini pria tersebut tak berkutik diciduk polisi atas perbuatannya itu. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Banten - Akhirnya pria yang mengusir ojek online (ojol) dan paksa penumpangnya naik ojek pangkalan (opang) bayar dua kali lipat diciduk polisi.

Pihak polisi bergerak cepat mengamankan pria yang diduga sebagai tukang ojek pangkalan ini setelah peristiwa itu viral.

Kejadian itu viral melalui video yang beredar di media sosial terkait insiden ojek online diusir oleh tukang ojek pangkalan.  

Dalam drama pengusiran ojel online, pria yang diduga berasal dari ojek pangkalan itu sempat merampas kunci motor ojol.

Bahkan merebut penumpang ojek online tersebut dan memaksanya bayar dengan ongkos dua kali lipat.

Hal ini bermula dari seorang driver ojek online atau ojol menjemput penumpang di Stasiun Pondok Ranji, Sabtu (16/8/2025). 

Namun ia diitimidasi oleh opang yang mencabut paksa kunci motornya.

Kini polisi telah menangkap tukang ojek pangkalan berinisial F (43) itu di wilayah Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq membenarkan penangkpan itu.

"Pelaku sudah diamankan," kata Bambang dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (18/8/2025).

Bambang menjelaskan, pelaku tak terima ketika driver ojol mengambil penumpang di depan pangkalan ojeknya di Stasiun Pondok Ranji.

Menurut pelaku, driver ojol hanya diperbolehkan mengambil penumpang di minimarket dekat stasiun.

"Pelaku juga mencabut secara paksa kunci kontak motor milik ojek online tersebut, sehingga terjadi cekcok dengan penumpang ojek online," ungkap Kapolsek.

Kunci motor itu kembali direbut oleh driver ojol. Namun, penumpangnya dipaksa turun dan hanya boleh menggunakan ojek pangkalan.

"Anggota Opsnal Reskrim Polsek Ciputat Timur langsung bergerak menuju ke TKP untuk melakukan penyelidikan serta mengamankan terduga pelaku," ujar Bambang.

Kronologi

Video tersebut pun ramai di media sosial usai diunggah oleh akun Tiktok @media.tangsellife pada Minggu (17/8/2025). 

Terlihat seorang pria berbaju merah dan celana jeans panjang, mendatangi ojol yang tengah berhenti di pinggir jalan, tidak jauh dari pintu keluar Stasiun Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang Selatan

Pria yang diduga adalah opang itu mencabut kunci motor milik ojol tersebut dan memintanya untuk berjalan menjauh dari lokasi, tetapi motornya tetap ditinggal. 

Melihat hal tersebut, penumpang ojol langsung memberikan penjelasan kepada pria berbaju merah itu bahwa dirinyalah yang meminta ojol tersebut datang menjemputnya. 

Alasannya karena harus segera ke rumah sakit. 

"Kagett banget pesen gojekkk, saya minta dijemput deket rel Stasiun Pondok Ranji karna saya buru-buru mau ke RS. 

Tiba-tiba pas mau naik ada opang nyabut kunci motor abang gojeknya dan nyuruh turun dari motor," ujar seorang wanita yang merupakan penumpang ojol itu. 

Menurut dia, pengemudi ojol sempat diminta meninggalkan lokasi beserta motornya oleh opang. 

Namun, wanita itu memohon agar pengemudi ojol tidak diperlakukan demikian.
 
"Deg-degan bangetttttt kasian abang gojeknyaa maaf ya bang gojeekkk," kata penumpang. 

"Dan saat gue bilang iyaa saya mau pake opang asal lepasin abangnyaa, akhirnya dilepasin dan saya harus wajib naek OPANG yang harganya 2 kali Lipaatt," sambung dia. 

Ia mengatakan, kejadian itu membuatnya ketakutan sekaligus merasa kasihan terhadap pengemudi ojol yang dirugikan. 

Sementara itu, Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq membenarkan adanya peristiwa itu.

Saat ini, polisi tengah memanggil pria dalam video itu untuk diinterogasi. 

"Intinya akan kami interogasi semua, pelaku yang kita amankan, korban, para saksi di TKP, dan operator ojek online," kata dia. 

Polisi tidak akan memberi ruang bagi praktik premanisme di wilayah hukum Polsek Ciputat maupun Ciputat Timur. 

"Enggak ada ruang bagi pelaku premanisme di wilayah Polsek Ciputat dan Ciputat Timur," ucap dia.(*)

Baca Juga Kades Mengaku Khilaf Lecehkan Warga yang Urus Dokumen, Suami Korban Lapor Polisi

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved