Rocky Gerung Puji Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR, Sebut Otentik

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara umumkan diri mengundurkan diri dari anggota DPR RI.

Keponakan Prabowo Subianto itu mengundurkan diri dari DPR buntut ucapan kontroversialnya dalam acara podcast belum lama ini.

Meski demikian, Sara  berharap bisa menuntaskan satu agenda penting di parlemen, yaitu pembahasan sekaligus pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepariwisataan di Komisi VII DPR RI.

Langkah Sara yang mundur dari DPR dikomentari Pengamat Rocky Gerung.

Dia mengaku kaget mendengar keputusan politikus dari Partai Gerindra itu.

Meski demikian, ia menilai hal tersebut merupakan sikap etis yang diperlihatkan oleh Sara.

"Kita mulai memahami bahwa yang sungguh-sungguh hendak diutamakan adalah tadi sikap etis itu. Kenapa dia bisa dengan segala macam cara mau bertahan? Tetapi memang ada satu momentum ketika manusia itu berbicara dengan nuraninya dan mengatakan, "Oke, saya pasti ada sesuatu yang tidak layak di mata rakyat." maka dia mundur," kata Rocky Gerung dikutip dari akun Youtuber Rocky Gerung Official, Kamis (11/9/2025). 

Meskipun hal tersebut bukan terkait flexing, korupsi atau gaya-gayaan. Rahayu, kata Rocky Gerung, dengan jujur dan berani menilai dirinya sendiri.

"Berani mengatakan, saya pasti telah menyakiti rakyat. Karena itu saya mengundurkan diri itu. Itu sikap yang betul-betul otentik," katanya.

Rocky Gerung juga memuji sikap yang ditunjukkan Politikus Gerindra itu.

Pasalnya, hal tersebut menunjukkan watak dan kualitas Rahayu.

Terlebih, kata Rocky, Rahayu berjanji akan tetap memperjuangkan hak-hak perempuan. 

Ia pun menyinggung perjalanan politik Wakil Ketua Komisi VII yang menemui kerikiL.

"Mungkin kerikilnya bahkan cuman sebutir pasir, tetapi dia merasa bahwa ada yang tidak etis yang sudah dia ucapkan. Karena itu dengan sangat bijaksana dan perlu tanggung jawab dia mengundurkan diri," kata Rocky.

Rocky mengatakan sikap Rahayu Sarasawati bisa ditiru politisi lain tanpa harus diperintah oleh partai atau ditekan rakyat tetapi karena kesadaran diri.