Berita Terkini Nasional

Pembunuhan Polisi di Jambi, Aipda Hendra Tewas di Tangan Nopri usai Dipukuli Barbel

Nopri Ardi memukuli Aipda Hendra menggunakan barbel hingga tangan. Pembunuhan dipicu masalah sabu. 

KOMPAS.COM/ARYO TONDANG
PELAKU PEMBUNUHAN - Nopri Ardi tersangka pembunuhan Aipda Hendra di Jambi, dikawal bersenjata lengkap saat konferensi pers di Mapolda Jambi, Senin (26/5/2025). Hari ini akan digelar sidang pembuktian di PN Jambi Selasa (28/10/2025). 

Tribunlampung.co.id, Jambi - Seorang anggota polisi di Jambi tewas dibunuh temannya menggunakan barbel. Aipda Hendra Marta Utama meregang nyawa di ruang tamu rumahnya usai dibunuh Nopri Ardi.

Nopri Ardi memukuli Aipda Hendra menggunakan barbel hingga tangan. Pembunuhan dipicu masalah sabu

Peristiwa pembunuhan terhadap seorang anggota polisi di Jampi berawal pada Sabtu, 17 Mei 2025, sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat itu, Nopri diajak oleh Aipda Hendra untuk menginap di rumahnya di Perumahan Griya Golf Garden, RT 26, Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

Sekitar pukul 22.10 WIB, keduanya berangkat menuju rumah korban dengan menggunakan sepeda motor masing-masing.

Pada pukul 22.30 WIB, keduanya tiba di rumah Aipda Hendra.

Kedua pria itu kemudian duduk di lantai ruang tengah.

Saat itu, korban menelepon seorang laki-laki yang dikenal dengan sebutan “Bro” untuk memesan sabu.

Kemudian, baik Nopri Ardi maupun Aipda Hendra bersama-sama menggunakan sabu tersebut.

Pada Minggu, 18 Mei 2025, sekitar pukul 08.00 WIB, Aipda Hendra menghubungi Ijul Adha alias Babe (berstatus sebagai saksi) untuk menggunakan sisa sabu yang ia pakai pada malam sebelumnya bersama Nopri.

Tidak lama kemudian, Ijul datang dan langsung masuk ke ruang tengah.

Aipda Hendra kemudian menggunakan sisa sabu tersebut bersama Ijul Adha, tanpa mengajak Nopri.

Itulah yang akhirnya membuat terdakwa merasa kesal dan dongkol terhadap korban.

Setelah Ijul Adha pulang, Hendra berbaring di lantai dalam posisi telentang.

Nopri yang baru datang, tiba-tiba mendorong Hendra dengan kedua tangan hingga bagian belakang kepala Hendra terbentur meja panjang berwarna hitam yang berada di sampingnya, sehingga mengeluarkan darah.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved