Berita Terkini Nasional

Pembunuhan Polisi di Jambi, Aipda Hendra Tewas di Tangan Nopri usai Dipukuli Barbel

Nopri Ardi memukuli Aipda Hendra menggunakan barbel hingga tangan. Pembunuhan dipicu masalah sabu. 

KOMPAS.COM/ARYO TONDANG
PELAKU PEMBUNUHAN - Nopri Ardi tersangka pembunuhan Aipda Hendra di Jambi, dikawal bersenjata lengkap saat konferensi pers di Mapolda Jambi, Senin (26/5/2025). Hari ini akan digelar sidang pembuktian di PN Jambi Selasa (28/10/2025). 

Nopri kemudian menjepit pinggang kanan korban menggunakan lutut kiri, lalu memukul korban sebanyak dua kali dengan siku kanan—pukulan pertama mengenai bahu kiri korban dan pukulan kedua mengenai bagian hidung.

Setelah itu, Nopri kembali memukul wajah korban dua kali menggunakan kepalan tangan kanan.

Selanjutnya, Nopri mengambil barbel mini berwarna pink yang berada dekat rak sepatu, lalu memukul bagian puncak kepala korban sebanyak dua kali hingga mengeluarkan darah.

Setelah itu, Nopri melempar barbel tersebut ke arah pintu samping rumah, keluar melalui pintu samping, menutup pintu tralis, mengambil sepeda motornya, lalu pergi meninggalkan rumah korban.

Kasus pembunuhan terhadap Hendra Marta Utama, anggota polisi di Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, sedang berlangsung di meja hijau Pengadilan Negeri Jambi, dan akan masuk pada agenda pembuktian pada Selasa (28/10/2025).

Dalam dakwaan sebelumnya, jaksa yang diwakili Fitria Ulva dan Yoyok Satrio mengungkapkan adanya sabu, pertengkaran, hingga barbel dalam perkara pembunuhan terhadap anggota Polres Muaro Jambi itu.

Berdasarkan Visum et Repertum Rumah Sakit Bhayangkara TK II Polda Jambi Nomor: R/007/VI/2025/Rumkit tertanggal 22 Mei 2025 yang dilakukan oleh dr. Satria Perwira, M.Si., SpFM, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

- Jenazah laki-laki, diperkirakan berusia 35–45 tahun, ras mongoloid, panjang badan 168–172 cm, kulit sawo matang, dengan status gizi cukup.

- Pemeriksaan luar ditemukan kebiruan pada ujung jari-jari tangan dan kaki (indikasi mati lemas), serta luka memar pada wajah, puncak kepala, hidung, pipi, bahu kiri, lipat siku kanan, telapak tangan kanan, pinggang kanan, dan lutut kanan.

- Pemeriksaan dalam menunjukkan resapan darah pada kulit kepala bagian depan, puncak, dan belakang; resapan darah pada dinding dada kanan; serta pendarahan pada otak.

- Penyebab kematian: kekerasan tumpul pada kepala yang menyebabkan pendarahan sehingga mengakibatkan mati lemas.

Kronologi Penemuan Mayat

Aipda Hendra ditemukan meninggal dunia di kediamannya di RT 26, Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Selasa (20/5/2025).

Penemuan jenazah bermula ketika seorang kurir paket datang mengantar barang ke rumah korban.

Kurir tersebut mencium aroma tidak sedap dari dalam rumah. Saat mengintip melalui jendela, ia mendapati Aipda Hendra tergeletak dalam kondisi tidak bernyawa.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved