Bisnis

PTPN I Regional 7 Beri Penghargaan Masa Pengabdian untuk Karyawannya

PTPN I Regional 7 memberikan penghargaan masa pengabdian untuk karyawannya di momen HUT ke-80 RI.

Dokumentasi PTPN
BERI PENGHARGAAN - PTPN I Regional 7 memberikan penghargaan masa pengabdian untuk karyawannya di momen HUT ke-80 RI. 

"Mari kita gunakan kesempatan ini untuk introspeksi, kontemplasi, apa yang sudah kita dapat dari perusahaan dan apa yang sudah kita berikan kepada bangsa melalui perusahaan yang kita cintai ini. Masih ada waktu untuk berbenah dan meningkatkan kontribusi kita. Mari kita tinggalkan legacy yang baik sebagai tinggalan yang bermanfaat untuk anak cucu kita," terusnya.

Lebih jauh, Tuhu Bangun juga mengutip sejarah panjang perjalanan PTPN I Regional 7. Ia menyebut, sejak dinasionalisasi pemerintah pada 1958, PTPN telah berkontribusi kepada pembangunan nasional dalam banyak aspek.

Dari pengamanan aset negara, membuka pusat-pusat ekonomi baru di pelosok negeri, menyediakan lapangan kerja, dan melakukan transfer budaya maju kepada masyarakat terbelakang, dan lainnya, PTPN I Regional 7 digerakkan dengan penuh dedikasi oleh para pendahulu.

"Kita masih eksis dan bertahan saat ini karena jasa para pendahulu kita yang bekerja keras di kebun-kebun yang jauh di sana. Mereka bekerja dengan penuh semangat, rela meninggalkan kampung halaman dan fasilitas lainnya, bahkan banyak yang gugur dan dikuburkan di sana," ujarnya.

"Termasuk saudara kita Pak Presetia, Asisten Tanaman Ketahun, yang meninggal dan hari ini seharusnya menerima penghargaan dan harus diwakili oleh putrinya. Ini adalah pelajaran bahwa dedikasi kita akan dicatat oleh sejarah," lanjut Tuhu Bangun.

BERI PENGHARGAAN - PTPN I Regional 71234
BERI PENGHARGAAN - PTPN I Regional 7 memberikan penghargaan masa pengabdian untuk karyawannya di momen HUT ke-80 RI.

Di tengah sambutan apresiasinya, Tuhu Bangun menyampaikan terimakasih kepada seluruh elemen perusahaan, terutama para pekerja lini lapangan seperti penyadap karet, pemetik teh, operator pabrik, dan lainnya.

Ia mengutip neraca keuangan perusahaan yang pada semester I 2025 sudah mencatatkan positif. Angka-angka positif itu, kata dia, adalah hasil jerih payah yang terorganisasi dengan baik, dari proses pemeliharaan tanaman, penggalian produksi, pengangkutan, pengolahan, meliputi aspek teknis, pengawasan, dan aspek non teknis lainnya.

"Secara keseluruhan saya menyampaikan terima kasih atas kerja keras seluruh jajaran. Saya dan BRM tidak ada apa-apanya kalau bapak ibu tidak bergerak progresif," katanya.

"Terutama bapak ibu para penderes atau penyadap. Saya hormat dan bangga dengan bapak ibu karena hasil jerih payah Anda menjadi wasilah kemaslahatan kita bersama. Sekali lagi terima kasih dan salam hormat untuk keluarga," sambung dia.

Kesempatan bertemu dalam suasana sukacita, dalam balutan busana terbaik, dan dengan desain dekorasi acara yang cukup megah, kesempatan itu digunakan untuk foto-foto bersama.

Berbagai pose dan berganti-ganti peserta, panggung dengan nuasan merah putih itu terus diterangi oleh kilat lampu kamera yang menyala-nyala. 

Santunan Anak Yatim

Pada kesempatan yang sama, Panitia juga menghadirkan belasan anak yatim untuk menerima santunan.

Belasan anak yatim dari Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin dan dari masyarakat sekitar perusahaan itu mewakili 150 anak yatim yang diberikan santunan oleh perusahaan. Dana santunan berasal dari perusahaan dan donasi dari para karyawan.

"Alhamdulillah kami juga menyisihkan dana untuk diberikan kepada 150 anak yatim. Mereka tidak kami undang semua, tetapi kami ambil perwakilan sebanyak 20 anak. Nanti yang lainnya kami kirimkan langsung kepada anak-anak kita," kata Agus Faroni, Ketua Panitia yang juga Kabag. Sekretariat dan Hukum PTPN I Regional 7. 

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved