Berita Lampung

Senangnya Siswa Sekolah Rakyat Lampung Tinggal di Asrama

Sejak 15 Agustus 2025, sebanyak 75 siswa Sekolah Rakyat Lampung resmi menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama
MPLS - Sejak 15 Agustus 2025, sebanyak 75 siswa Sekolah Rakyat resmi menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Suasana berbeda terlihat di lingkungan Sekolah Rakyat atau Sekolah 32 Lamsel, Lampung

Sejak 15 Agustus 2025, sebanyak 75 siswa Sekolah Rakyat Lampung resmi menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). 

Sebagai bagian dari konsekuensi menjadi siswa Sekolah Rakyat, mereka harus tinggal di asrama yang berada di kompleks gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Lampung

Bagi sebagian besar siswa, ini adalah pengalaman pertama mereka jauh dari keluarga. 

Meski begitu, semangat mereka untuk belajar dan mengenal dunia baru begitu terlihat.

Salah satu siswa bernama Putra Rizki pun berbagi pengalaman setelah hampir sepekan menjalani MPLS di Sekolah Rakyat

“Alhamdulillah betah. Di sekolah juga asyik, ketemu teman baru. Gurunya baik-baik semua,” ujar Putra saat diwawancarai Tribunlampung.co.id, Rabu (20/8/2025).

Meski begitu, Putra tak menampik ada kawan seasramanya yang sempat pulang karena rindu rumah. 

“Ya, ada teman yang pulang sebentar, mungkin kangen orang tua. Tapi akhirnya balik lagi ke sini. Kami saling menguatkan satu sama lain,” katanya.

Bagi Putra, pengalaman di sekolah rakyat sangat berkesan. Ia pun menyimpan mimpi besar untuk masa depannya.

“Insya Allah ke depan saya ingin kuliah di luar negeri. Cita-citanya jadi astrofisikawan. Semoga kami di sini bisa betah dan jadi pribadi yang baik,” tuturnya penuh harap.

Cerita serupa datang dari siswi bernama Maria. Ia mengaku senang bisa menemukan banyak pengalaman baru. 

“Sekolah di sini seru banget, punya pengalaman baru, semua teman dan guru juga baik,” tutur Maria.

Menurutnya, materi MPLS masih seputar pengenalan sekolah dan adaptasi antarsiswa. 

“Tempat tinggalnya nyaman, fasilitas juga baru. Memang ada beberapa teman yang masih belajar beradaptasi, tapi kami saling dukung,” ungkapnya.

Maria pun memiliki cita-cita mulia. Ia ingin melanjutkan kuliah jurusan bahasa Inggris, lalu menjadi dosen atau arkeolog. 

“Semoga saya betah di sini, bisa terus belajar, dan kelak bisa meraih cita-cita,” pungkasnya.

Dampingi Siswa 

Pemerintah Kabupaten Pringsewu memastikan pendampingan penuh terhadap delapan siswanya yang dan melanjutkan studi di Sekolah Rakyat Lampung

Pendampingan dilakukan sejak tahap verifikasi data, pemeriksaan kesehatan, fasilitas transportasi untuk pemberangkatan hingga belajar di Sekolah Rakyat.

Staf Dinas Sosial Pringsewu Dedy Akhmadi mengatakan, para siswa Sekolah Rakyat asal Pringsewu merupakan anak-anak dari keluarga miskin yang terdata dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) kategori desil 1 dan 2.

“Ya, dari awal kami ikut mendampingi. Mulai proses verifikasi bersama tim Dinas Sosial Provinsi Lampung, kemudian saat cek kesehatan, hingga pemberangkatan. Pemkab juga menyediakan bus untuk mengantar siswa sampai lokasi sekolah,” ujar Dedy, Kamis (21/8/2025).

Menurutnya, dukungan pemerintah daerah tidak berhenti pada saat pemberangkatan. 

Pemkab Pringsewu akan terus memantau perkembangan siswa selama menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat, termasuk komunikasi dengan pihak keluarga.

“Ini boarding school, jadi orang tua tidak bisa setiap saat menjenguk anaknya. Tapi komunikasi tetap berjalan, dan akan ada jadwal tertentu bagi orang tua untuk mengunjungi. Dari sisi pemkab, kami siap memfasilitasi jika diperlukan,” jelas Dedy.

Ia menambahkan, pendampingan ini penting agar para siswa merasa tenang dan fokus belajar. 

“Harapan kami anak-anak betah lebih dulu. Setelah itu, baru bicara soal prestasi. Yang utama, mereka bisa bersekolah dengan baik,” ujarnya.

Program Sekolah Rakyat merupakan program prioritas nasional yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin agar tetap dapat mengakses pendidikan. 

Di Lampung, program ini diikuti oleh puluhan siswa dari 15 kabupaten/kota, termasuk delapan siswa dari Pringsewu

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved