Istri Arya Daru Ungkap Fakta Baru Soal CCTV Kosan Sang Diplomat yang Bergeser
Istri Diplomat Muda Kemenlu, Arya Daru Pangayunan, Meta Ayu Puspitantri, mengungkap fakta baru terkait kamera CCTV yang ada di depan TKP.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Istri Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, Meta Ayu Puspitantri, mengungkap fakta baru terkait kamera CCTV yang ada di depan TKP.
Ya, kamera CCTV yang berada di depan kamar kos Arya Daru sempat mendapat perhatian dari publik. Hal tersebut lantaran posisi kamera CCTV tersebut dianggap bergeser.
Beredar informasi jika kamera CCTV tersebut bergeser atas permintaan dari istri Arya Daru, Meta Ayu Puspitantri.
Arya Daru Pangayunan ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya pada 8 Juli 2025 lalu, di Menteng, Jakarta Pusat, dalam kondisi kepala terlilit lakban kuning dan tubuh ditutupi selimut.
Setelah dilakukan sejumlah rangkaian penyelidikan oleh polisi, kemudian pada 29 Juli 2025, polisi mengumumkan bahwa tidak ada tindak pidana yang ditemukan dalam kasus kematian Arya Daru.
Kini setelah hampir sebulan polisi menyatakan tak ada tindak pidana dalam kematian Arya Daru, pihak keluarga pun muncul mengungkapkan beberapa kejanggalan yang mereka rasakan soal kematian sang Diplomat.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari Tribunnews.com, Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru, Dwi Librianto mengatakan, munculnya keluarga ke publik ini didasari pada perasaan tidak puas mereka akan hasil penyelidikan polisi dalam kasus kematian Arya Daru.
Untuk itu kini keluarga memilih muncul di depan publik dan mengungkapkan segala kejanggalan yang mereka rasakan.
Bahkan pihak keluarga Arya Daru juga menyatakan kesiapan mereka untuk mengungkapkan segala informasi yang mereka punya terkait Arya Daru ini.
"Yang jelas bahwa kami dari pihak keluarga maupun istri almarhum merasa dalam tanda kutip kurang puas atas hasil daripada kesimpulan pihak penyidik."
"Kami bersedia untuk membantu mengungkapkan apapun yang kami punya, lalu bersama-sama untuk membuat kasus ini menjadi lebih terang," kata Dwi dalam Program 'Kompas Petang' Kompas TV, Minggu (24/8/2025).
Hingga kini, Dwi bersama tim kuasa hukum keluarga Arya Daru masih mengumpulkan semua data-data terkait kasus kematian Arya Daru.
"Jadi kami saat ini masih mengumpulkan semua data-data, akan berkoordinasi lebih lanjut dengan keluarga."
"Ini kan kasus sudah berkembang cukup lama, banyak hal yang berkembang jauh sekali," terang Dwi.
Lebih lanjut, Dwi mengungkap satu di antara kejanggalan yang selama ini dirasakan keluarga, adalah soal adanya informasi istri Arya Daru, Meta Ayu Puspitantri, memerintahkan penjaga kos untuk menggeser CCTV.
Pihak keluarga membantah keras adanya informasi tersebut, karena istri Arya Daru tidak pernah memerintahkan hal tersebut.
Hal inilah yang kemudian mendorong keluarga Arya Daru memutuskan untuk mengungkap kejanggalan kematian Arya Daru ini ke publik.
Ke depannya pihak keluarga juga akan mengungkap kejanggalan-kejanggalan lain terkait kematian Arya Daru ini.
"Yang jelas begini yang paling awal adalah CCTV. Di awal waktu itu disebutkan bahwa penjaga (kos) itu diperintahkan oleh istri almarhum, atau diminta oleh istri almarhum untuk menggeser CCTV, itu kami bantah keras."
"Istri almarhum membantah keras, bahwa kami tidak pernah meminta menggeser CCTV. Mereka boro-boro meminta geser CCTV."
"Dari situ kan kita bisa kemukakan lebih dalam lagi diupayakan lagi penyelidikannya, siapa yang menggeser, apa maksud apa dan sebagainya. Dan banyak hal, akan kami coba resumekan, supaya bisa kita membantu membongkar misteri kasus ini," terang Dwi.
Selanjutnya, terkait keputusan keluarga yang baru muncul saat ini, Dwi menyebut pihak keluarga memang memilih untuk muncul setelah 40 hari kematian Arya Daru.
Selain itu, selama ini keluarga Arya Daru juga kesulitan untuk menemukan penasihat hukum yang bisa mewakili mereka.
"Pihak keluarga baru speak up keluar setelah 40 hari kematian almarhum. Pihak keluarga sampai terakhir ini belum menemukan penasihat hukum yang bisa mewakili keluarga," imbuh Dwi.
CCTV di Kos Arya Daru Bergeser
Kamera CCTV di kos yang ditempati diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, sempat menjadi perbincangan netizen setelah disebut digeser.
Adapun spekulasi tersebut muncul ketika polisi merilis dua rekaman CCTV, yaitu saat memperlihatkan Arya membuang tas kresek berwarna hitam pada 7 Juli 2025 malam sekitar pukul 23.24 WIB serta saat penjaga kos menemukannya sudah dalam kondisi tewas pada 8 Juli 2025 pagi pukul 08.30 WIB.
Ketika Arya membuang tas kresek, kamera CCTV tampak tidak menyorot kamar pria yang meninggal dunia pada usia 39 tahun tersebut.
Namun, saat penjaga kos pertama kali menemukan jenazah Arya dalam kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning, kamera CCTV langsung menyorot ke kamar korban.
Setelah munculnya dua perbedaan tersebut, warganet berspekulasi bahwa ada dugaan kamera CCTV sengaja digeser oleh seseorang.
Hanya saja, dugaan warganet tersebut dibantah oleh Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mohammad Choirul Anam. Dia mengakui bahwa kamera CCTV yang berada di depan kamar Arya memang digeser.
Hanya saja, kata Anam, hal tersebut dilakukan adalah permintaan istri Arya, Meta Ayu Puspitantri, kepada pemilik dan penjaga kos suaminya.
"CCTV yang spot berbeda di kosan karena memang ada komunikasi antara istri (Arya) dan pemilik kos dibantu sama penjaga kos, agar waktu membuka (kamar Arya) CCTV-nya itu spotnya diubah. Jadi itu diubahnya jarak jauh, mungkin dengan HP atau apa agar terlihat jelas," katanya dikutip dari YouTube Metrotvnews, Selasa (29/7/2025).
Anam menuturkan permintaan itu disampaikan istri ketika meminta tolong kepada penjaga kos agar kamar korban diperiksa. Pasalnya, sejak 7 Juli 2025 malam, Arya tidak bisa dihubungi.
Dia mengungkapkan fakta tersebut diketahui setelah diselidikinya rekam jejak komunikasi antara istri Arya dengan penjaga kos melalui chat di WhatsApp dalam gelar perkara yang diadakan pada Senin (28/7/2025) kemarin.
"Itu (permintaan istri menggeser kamera CCTV ke penjaga kos) ada rekam jejak WA-nya. Tadi (kemarin) itu kita minta ini gimana cara menjelaskan biar clear."
"Jadi jam CCTV, dengan jam WA, konteks WA, dan konteks kesaksian, dan itu konek dan konsisten," kata Anam.
Arya Daru Meninggal karena Mati Lemas
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengungkap penyebab kematian Diplomat Arya Daru setelah dilakukan rangkaian penyelidikan oleh polisi.
Menurut Kombes Wira, dapat disimpulkan bahwa Arya Daru meninggal karena mati lemas.
Selain itu tak ada juga indikasi keterlibatan pihak lain dalam proses kematian Arya Daru ini.
"Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," kata Kombes Wira dalam konferensi pers, Selasa (29/7/2025).
Pernyataan Kombes Wira ini didukung dengan hasil pemeriksaan forensik yang diungkap Dokter Forensik dari RSCM, Dokter Yoga Tohjiwa.
Menurut Dokter Yoga, Arya Daru meninggal karena gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas hingga menyebabkan mati lemas.
"Maka sebab mati akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas yang sebabkan mati lemas," ungkap Dokter Yoga.
Keluarga Diplomat Arya Dapat Amplop Misterius, Ada Simbol Bunga Kamboja |
![]() |
---|
Ayah Diplomat Arya Daru Minta Bantuan Presiden Prabowo Ungkap Misteri Kematian Anaknya |
![]() |
---|
Keluarga Diplomat Arya Daru Dapat Kiriman Paket Misterius |
![]() |
---|
Polres Pesawaran Imbau Pemilik Toko Pasang CCTV untuk Cegah Tindak Kriminal |
![]() |
---|
Pita Heran Chat WA ke Diplomat Arya Daru Tiba-tiba Terkirim, Sempat Centang Satu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.