Berita Lampung

Pelaku Curanmor Dihajar Warga Ternyata Warga Padang Ratu Lampung Tengah

Polresta Bandar Lampung mengamankan pelaku curanmor yang dihajar massa di bundaran Hajimena, Senin (25/8/2025). 

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
BERI APRESIASI - Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Faria Arista saat diwawancarai awak media, Senin (25/8/2025), terkait penangkapan pelaku curanmor. 

Lalu dirinya bersama teman-temannya yang lain melihat ada yang mengejar para pelaku curanmor menggunakan bambu. 

"Kami berempat spontan kejar para pelaku, saya sama St pakai Honda Beat, lalu Vn dan Ak kakak beradik ini pakai Vespa Matic dari Jalan Pramuka sampai ke bunderan perbatasan Bandar Lampung dengan Hajimena Natar, Lampung Selatan atau tepatnya di depan toko roti Holland Bakery," kata Ky. 

Pelaku yang mengendarai motor korban berhasil dilumpuhkan dengan cara menabrakkan motor. 

Sedangkan pelaku lainnya yang mengendarai motor sendiri kabur ke arah Tugu Cokelat Pesawaran. 

"Para pelaku ini kami uber dari belakang sekolah hingga ke Bunderan Hajimena, motor pelaku ditabrak dengan kawan saya hingga terjatuh lalu babak belur digebukin massa," terangnya.

Pelaku membawa sajam jenis pisau sehingga jari tengah dan telunjuk St terkena sabetan pisau yang dipegang pelaku. 

"Awalnya kami kepikiran untuk kejar hingga melumpuhkan pelaku karena membawa sajam, tapi karena niat kami baik semua itu dilakukan agar pelaku tertangkap," ucapnya.

Sementara itu, Pembina Yayasan Baitul Jannah, Bandar Lampung Sugirianto mengapresiasi keberanian dari empat siswanya dalam mengejar hingga pelaku curanmor dilumpuhkan. 

"Semua ini karena para siswa kami memiliki kepekaan dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan lingkungan hingga akhirnya pelaku ditangkap," ujar Sugirianto.

Ia mengatakan, Sekolah Baitul Jannah juga pernah kehilangan motor dan siswa sering mendengar peristiwa curanmor tersebut.

Hingga terpanggil untuk mengejar pelaku curanmor dan seharusnya mengikuti upacara bendera di sekolah.

"Apa yang dilakukan para siswa tersebut merupakan amal jariah tanpa disadari oleh mereka. Karena dalam kegiatan Baitul Jannah ditegaskan untuk bisa menjaga diri, keluarga hingga masyarakat dari kejahatan," papar Sugirianto. 

Sekolah Baitul Jannah memilki sistem pendidikan dengan dibekali poin sampai 60, jika berbuat kenakalan akan dikenakan sanksi poin dan jika berbuat baik akan ditambah poinnya.

"Kami telah terbiasa dengan kegiatan semacam heroik ini, dengan adanya Paskibra membuat jiwa nasional terutama masih dalam suasana 17 Agustus," ucapnya.

Sementara itu, Yudha selaku saksi mata mengatakan, dirinya melihat jelas massa memukuli pelaku curanmor di depan tempat dirinya bekerja. 

"Jadi pelaku maling motor itu digebukin massa, yang nangkap anak sekolah," kata Yudha.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved