Pelajar SMKN2 Tewas Dibunuh

Ini Pengakuan Pelajar SMA Bunuh Temannya Hingga 107 Tikaman

Penulis: wakos reza gautama
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deretan para tersangka pembunuhan Dwiki Sopian

Laporan Wartawan Tribun Lampung Wakos Gautama

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - KRF (16), tersangka pembunuhan Dwiki Sopian (16), mengakui telah membunuh temannya itu. Pelajar SMA ini mengaku membunuh Dwiki karena dendam dengan perkataan Dwiki yang dianggap menghinanya.

KRF menuturkan, awalnya pernah mendamaikan EL, teman sekolahnya, dengan Dwiki. EL adalah mantan pacar Dwiki. “Saya diminta teman perempuan saya untuk mendamaikan masalahnya dengan Dwiki,” kata KRF, Jumat (11/3/2016).

KRF mengatakan, ia bisa mendamaikan masalah EL dengan Dwiki. Masalah kembali timbul. KRF dan Dwiki terlibat perseteruan lewat omongan. Ada omongan Dwiki yang dianggap KRF menghinanya.

Tidak hanya itu, Dwiki juga menantang KRF. Pada Sabtu (5/3/2016) malam, KRF dapat kabar keberadaan Dwiki di Lapangan Saburai. KRF bersama dua rekannya menghampiri Dwiki. Dwiki lalu mereka bawa ke dalam mobil.

Selama di dalam mobil, tutur KRF, pembicaraan dirinya dengan Dwiki masih baik-baik saja. KRF lalu membawa Dwiki ke tempat pamannya di Jalan ZA Pagar Alam. Menurut KRF, ia kembali mengobrol empat mata dengan Dwiki.

Pada pertemuan empat mata itu, keduanya kembali bertengkar. KRF mengutarakan, Dwiki sempat mengeluarkan pisau dan menyabetnya namun tidak kena. KRF mengaku merebut pisau itu dari tangan Dwiki. “Setelah itu saya tidak ingat lagi bagaimana kejadiannya,” ucapnya.

KRF membunuh Dwiki dengan 107 luka tusukan. Perbuatan itu dilakukan KRF di rumah pamannya di Jalan ZA Pagar Alam, Minggu (6/3/2016) dinihari KRF dan lima rekannya lalu membuang mayat Dwiki di semak-semak di Jalan Raden Imba Kesuma, Kelurahan Sumur Putri, Telukbetung Selatan.

Berita Terkini