Edo mengatakan, ia mengetahui tempat penyimpanan uang karena sering melihat Halim menaruh uang, saat masih bekerja di cucian motor milik Halim. Sebelum menjalankan aksinya, Edo membeli pisau. Pisau itu, kata dia, hanya untuk jaga-jaga.
Begitu masuk ke halaman rumah korban, Edo mengutarakan, kepergok Halim.
"Saya panik karena kepergok. Makanya, saya tusuk saja dia (Halim)," ujar Edo di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (12/4/2016).
Edo kembali menghujamkan pisaunya ke Hartini karena kepergok menusuk Halim. "Dia (Hartini) saya tusuk lagi karena ketahuan," ucapnya.
Petugas Polsek Panjang menangkap Edo di Muara Enim, Sumatera Selatan. Edo Pratama sempat melarikan diri usai membunuh pasangan suami istri (pasutri) Halim dan Hartini.
Kepala Polresta Bandar Lampung Komisaris Besar Hari Nugroho mengatakan, selama dalam pelarian, Edo berpindah-pindah tempat.
Hari mengatakan, usai membunuh, Edo mampir ke rumah kakeknya. Di rumah kakeknya, Edo mengambil pakaian. Ketika itu ia dikasih uang oleh kakeknya sebesar Rp 15 ribu.