TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LOUISVILLE – Perarakan peti jenazah Muhammad Ali ke peristirahatan terakhir disambut belasan ribu orang, di jalan sepanjang 19 mil atau sekitar 30 km.
Itulah perjalanan terakhir Ali, yang dijuluki The Greatest, dari alam nyata ke alam baka.
Peti jenazah berwarna merah padam, terbungkus dalam kain kafan, dimuat ke dalam mobil jenazah.
Para pengusung jenazah termasuk mantan petinju Mike Tyson, Lennox Lewis, dan aktor Will Smith meninggalkan rumah duka.
Sembilan anak Ali, istri, dua mantan istrinya, dan anggota keluarga lainnya bergabung dalam iring-iringan itu.
Sebanyak 17 mobil bergerak beriring-iringan ke pemakaman Louisville, melewati jalan sepanjang 19 mil.
Iring-iringan peti jenazah akan melewati tempat-tempat penting dalam kehidupan Ali.
Rute iring-iringan jenazah Ali melewati rumah masa kecilnya, Ali Center, pusat latihan tinjunya, serta Center for African American Heritage, yang berfokus pada kehidupan orang kulit hitam di Kentucky.
Iring-iringan juga akan melewati boulevard Muhammad Ali, dan akan berakhir di Cave Hill Cemetery untuk peristirahatan terakhirnya.
Fans melemparkan bunga ke mobil jenazah. Kelopak-kelopak mawar berserakan di sepanjang jalan.
Beberapa dari warga yang berada di tepi jalan meneriakkan nama Ali.
Sementara yang lain, tampak tenang dan memberi penghormatan terakhir mereka kepada “sang juara”. Di batu nisannya, tertulis hanya “Ali”.
Proses upacara pemakaman legenda tinju tersebut sudah dimulai pada Kamis (9/6/2016) malam, di kota kelahiran Ali di Louisville.
Menurut Associated Press, sekitar 15.000 pelayat dari berbagai ras dan latar belakang, dari berbagai belahan dunia, menghadiri prosesi untuk mengenang Ali yang meninggal pada usia 74 tahun itu.
Hadir, antara lain mantan Presiden AS Bill Clinton dan komedian Billy Crystal.
"Wafatnya Muhammad Ali membuat kita semua merasa semakin sendirian di dunia ini," kata Sherman Jackson, seorang ulama di University of Southern California.
Jackson memuji Ali yang memperjuangkan hak-hak warga kulit hitam, selama dan sesudah pergerakan hak-hak sipil pada 1960-an.
Salah seorang penggemar Ali, Ali Shah (45), khusus datang ke Louisville dari California untuk menghadiri pemakaman sang idola.
Upacara pemakaman Ali dilakukan sesuai dengan agama yang dipeluknya, Islam.