BANDAR LAMPUNG, TRIBUN - Tim Jatanras Polda Lampung menggerebek dua desa di Kabupaten Lampung Timur, Senin (26/12). Dari penggerebekan itu, polisi menangkap enam begal, dua di antaranya tewas ditembak.
Dua tersangka yang ditembak mati adalah Suhaili dan Mad Agus. Keduanya merupakan warga Dusun Bandar Mas, Desa Tebing, Kecamatan Melinting.
Mad Agus sempat menembak polisi saat pintu kamar mandi tempat persembunyianya didobrak. Di desa tersebut, polisi juga menangkap Sukur Yakub.
Sedangkan tiga tersangka lain ditangkap di Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung. Mereka adalah Muhammad Nur, Hendra Bangsawan, dan Rais.
Para tersangka merupakan buronan kasus pembegalan.
"Mereka melakukan perlawanan makanya kami ambil tindakan tegas (tembak kaki)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Komisaris Besar Heri Sumarji, saat ekspose di Mapolda, Rabu (28/12).
Tindakan tegas yang diambil kepolisian dalam memberantas begal mendapat dukungan Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo.
"Pemda mendukung upaya kepolisian dalam menanggulangi aksi kejahatan seperti begal di Lampung," kata orang nomor satu di Pemprov Lampung ini kemarin.
Dikatakan, begal mengganggu ketertiban umum, menimbulkan keresahan masyarakat dan membawa korban. Bahkan korbannya juga aparat layak mendapatkan timah panas polisi.
"Memiliki senjata api dan menembak aparat, itu bisa menimbulkan keresahan masyarakat," ujarnya.
Ridho juga mengimbau masyarakat bisa aktif menjaga lingkungan sendiri.
"Masyarakat juga harus berperan menjaga keamanan lingkungan salah satunya dengan menggiatkan siskamling," katanya.
Ridho juga sempat menyinggung aksi kejahatan penembakan anggota TNI di Way Kanan.
"Kalau sampai menembak aparat TNI masa kita diamkan. Saya kira bapak kapolda memiliki protab dalam menjaga situasi Lampung yang kondusif," katanya.
Menurut Gubernur, aksi kejahatan tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu dampak dari kesenjangan sosial masyarakat.
Untuk itu, pemprov melakukan upaya-upaya pembangunan yang secara tidak langsung merupakan upaya menekan kejahatan.
"Pemda sekarang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan. Harapannya pembangunan bisa berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat, sehingga sedikit-demi sedikit mengurangi pelaku kejahatan," katanya.
Gerebek dua lokasi
Sebelumnya, Tim Khusus Anti bandit (Tekab) 308 Polda Lampung menggerebek dua lokasi di dua desa di Lampung Timur.
Polda Lampung bersama aparat Brimob yang berjumlah 40 orang mencari para buronan kasus pembegalan.
Polisi menggerebek sebuah lokasi persembunyian di Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung dan di Desa Tebing, Kecamatan Melinting, Senin (26/12).
Pada penggerebekan itu terjadi perlawanan dari para tersangka hingga polisi melumpuhkan tersangka yang berjumlah enam orang.
Dua diantaranya tewas yaitu Suhaili dan Mad Agus. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Komisaris Besar Heri Sumarji mengatakan, petugas mendapat informasi bahwa para tersangka sedang berkumpul di rumah Suhaili.
Petugas lalu menggerebek rumah tersebut. Didapati ada lima orang di dalam rumah sedang bermain judi dan pesta narkoba.
Melihat kedatangan polisi, lima orang tersebut kocar-kacir. Mad Agus berlari masuk ke dalam kamar mandi.
Polisi mendobrak pintu kamar mandi tiba-tiba terdengar bunyi letusan dari dalam kamar mandi.
Ternyata Mad Agus melepaskan tembakan ke arah petugas. Beruntung peluru tersebut tidak mengenai petugas.
"Karena sudah membahayakan nyawa petugas, maka kami ambil tindakan tegas dengan menembak tersangka (Mad Agus)," ujar Heri.
Serupa dengan Suhaili. Tersangka ini melawan petugas sehingga harus ditembak mati.
Setelah itu, polisi bergerak ke Desa Negara Batin. Di tempat ini, polisi menangkap Muhammad Nur, Hendra Bangsawan dan Rais.
Pihak Polda Lampung melimpahkan tersangka Rais ke Polres Tanggamus. Ini dikarenakan Rais banyak melakukan aksi kejahatan di wilayah itu.
Heri menjelaskan, dari para tersangka polisi menyita tiga pucuk senjata api rakitan, sembilan bilah senjata tajam, tujuh unit sepeda motor dan satu unit mobil.
Tindakan tegas polisi ini menyusul makin maraknya tindak pidana curas, termasuk pembegalan, di berbagai daerah di Lampung, dengan korban tak hanya masyarakat biasa tetapi juga aparat keamanan.
Anggota TNI Pratu Edwar, misalnya, ditembak oleh perampok di rumah kontrakannya di Way Tuba, Kabupaten Way Kanan, Senin. Mobil L300 bernomor polisi B 9454 KC dibawa kabur.