Mi Iga Hijau, Sensasi Kenyal Khas Daging Sapi dan Tanpa Pengawet

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mi Iga Hijau yang disajikan Regata Cafe and Bistro.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDUNG - Begitu menyentuh lidah, rasa mi hijau langsung terasa.

Sawi hijau lebih mendominasi dibandingkan campuran tepung.

Teksturnya juga pas ketika digigit, tidak terlalu kenyal dan tidak keras.

BACA JUGA: Mi Caluek, Kenikmatan Mi Pedas yang Disendok

Rasa mi lebih kaya dengan potongan-potongan daging iga sapi.

Iga itu dimasak dengan bumbu kecap.

Dagingnya pun pas, tidak terlalu empuk, masih ada kekenyalan khas daging sapi.

Bumbunya kecapnya meresap hingga daging selesai dikunyah.

Tidak hanya itu, pangsit ayam krispi dan gurih, melengkapi sajian mi hijau berikut iga bumbu kecap.

Menu Mi Iga Hijau itu disajikan Regata Cafe and Bistro, dalam wadah keramik putih yang ditumpuk menjadi tiga bagian.

Sajian terdiri dari mi hijau dengan topping potongan iga bumbu kecap, pangsit di tempat terpisah, kuah berisi sayur sawi yang juga dipisah, dan sambal.

Chef Regata Cafe and Bistro, Wowo, mengatakan mi hijau itu bikinan sendiri tanpa bahan pengawet.

Untuk sambalnya yang pedas bercampur gurih, dibuat dari cabai rawit, digoreng, di-blender, dan kemudian dimasak lagi.

"Proses pembuatan mi hijau biasa saja, dengan bahan minyak bawang dan bumbu racikan sendiri. Selain itu, diberi kecap asin, gula, kenor, dan saus tiram," ujarnya kepada Tribun, belum lama ini.

Menurut koki berusia 53 tahun itu, iga sengaja dipotong kecil agar lebih mudah dimakan.

Pangsitnya juga buatan sendiri dengan bahan tepung terigu berikut potongan daging ayam.

Mie Iga Hijau disajikan dengan harga Rp 90 ribu ++ untuk satu porsi.

Kafe yang terletak di Hotel Regata di Jalan Setiabudi itu, juga menyediakan beragam olahan iga sapi.

Selain Mie Iga Hijau, Regata Cafe and Bistro juga mengeluarkan menu baru, yaitu Bistik Saus Oriental.

Daging sapi yang ditumbuk itu memiliki berat 120 gram, dengan tebal sekitar satu centimeter.

Walaupun tebal, daging sapinya terasa begitu empuk dan mudah dipotong.

Lumuran saus orientalnya begitu terasa.

Namun, rasanya tidak menghilangkan bumbu dari daging bistik.

"Saus orientalnya jadi rasa manis asam. Dagingnya sapi lokal. Kami ramu sausnya sendiri pakai saus tomat, seledri, dan bawang merah. Biar wangi, ditambah bawang bombay," kata Wowo.

Bistik Saus Oriental disajikan bersama kacang panjang, kentang goreng, tomat, selada, dan tomat.

Marketing and Communication Regata Hotel, Tika Merdekawati mengatakan, menu olahan iga sapi lain juga disajikan Regata Cafe and Bistro, seperti iga bakar, iga goreng, dan nasi goreng buntut iga.

"Total menu ada lebih dari 50 sajian. Minuman juga ada 50 jenis. Bistik Saus Oriental ini menu baru yang kami keluarkan," ucapnya.

BACA JUGA: Soto Bebek Bu Siswo Hadir Sejak 1953

Regata Cafe and Bistro menawarkan menu tradisional dan western.

Selain itu, banyak yang memesan pesta barbeque yang digelar di rooftop, dengan paket mulai Rp 150 ribu per pax dan bisa untuk 30 orang.

"Kalau kapasitas Regata Cafe and Bistro bisa muat untuk 60 orang. Kami juga ada promo menu setiap bulan," katanya.

Berita Terkini