NATAR, TRIBUN - Mobil Honda Accord 700 BE1979 yang ditumpangi lima orang sekeluarga dihantam kereta api hingga terpental dan mengenai sebuah rumah yang berada di pinggir rel di Perlintasan Kereta Api Serbajadi, Pemanggilan, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (18/2) sekitar pukul 09.00.
Kereta Api Ekspress yang melaju daru Stasiun Tanjungkarang menuju Kertapati, Palembang itu sempat membunyikan klakson berkali-kali, tapi mobil yang dikendarai Daud Salahudin (42) bergeming.
Daud gugup. Anak Daud, Chori Anggraini (16), sempat diminta turun drai mobil oleh bapaknya untuk mendorong mobil yang mendadak mati saat akan melintasi rel.
Kereta api kian mendekat.
Daud yang masih berada di dalam mobil di belakang kemudi dan seorang anaknya yang duduk di sebelahnya tak sempat keluar.
Lalu meluncurlah moncong kereta api itu menghantam moncong mobilnya hingga ringsek.
Mobil perutar dengan keras mengenai tembok pembatas hingga merobohkan atap rumah warga.
Kapolsek Natar Komisaris Eko Nugroho kepada Tribun Lampung, mengatakan mobil dikendarai warga Jalan Tunggul Ametung Gang Balau, Kedaton itu dan ditumpangi oleh empat anaknya, Chori Anggraini (16), Indah Triana (12), Rinaldi (10), dan Fadil (10) .
"Korban bersama empat anaknya itu dari rumah orangtuanya di Hajimena hendak pulang ke kediamannya di Kedaton. Namun saat melintas di perlintasan kereta api tersebut seketika mesin mobil sedan itu mati mendadak," kata Eko.
Saat kereta menghantam mobil, kata Eko, korban Chori yang sedang berusaha mendorong kendaraan yang mendadak mogok itu terkena benturan bodi sedan yang terpelanting.
Mobil juga merobohkan sebagian bangunan rumah milik Yulianti (48), warga setempat.
"Dalam kejadian tersebut Chori Anggraini mengalami luka-luka di bagian hidung dan mulut dan tiga giginya patah," imbuh Eko.
Diperkirakan kerugian materiil yang dialami Yulianti sekitar Rp 5 Juta.
Yulianti, pemilik rumah sekaligus saksi di lokasi kejadian mengatakan, saat peristiwa kecelakaan terjadi, dia sedang momong anak temannya yang berjarak sekitar lima meter dari lokasi kejadian.
"Memang terdengar suara klakson kereta api. Mobil itu hendak melintas tapi macet di tengah-tengah rel itu.
Menurut Yulianti, di perlintasan tersebut memang beberapa kali terjadi lakalantas yang melibatkan kereta api.
"Dulu pernah ada satu orang meninggal dunia karena tertabrak kereta," imbuhnya.(byu/mg4)
Perlintasan Ilegal
Humas PT KAI Subdrive IV Tanjungkarang Franoto Wibowo mengatakan bahwa kecelakaan yang melibatkan sedan Accord terjadi di perlintasan jalan yang tidak resmi alias perlintasan liar karena tidak dilengkapi rambu dan petugas jaga.
"Kalau perlintasan resmi pasti ada rambu dan petugas yang menjaga,. Tapi saya mewakili PT KAI turut prihatin, seharusnya sebelum melintas baiknya berhati-hati dan lihat kanan kiri,"katanya.
Berdasarkan data PT KAI, jumlah perlintasan resmi dari stasiun Tanjungkarang hingga Tanjung Rembang, Sumtera Selatan terdata sebanyak 28 perlintasan.
Sedangkan perlintasan liar yang dibuat oleh warga sebanyak 30-an.
Seharusnya, kata Franoto, perlintasan ilegal ditutup agar tidak digunakan oleh pengendara.
"Kalau mau selamat ya harus ikuti aturan yang ditetapkan, kendaraan tidak boleh melintasi rel yang memang bukan perlintasan. Kalau bandel ya pasti akan akan terjadi lagi kecelakaan seperti ini," katanya.(byu/mg4)